© Https://www.shutterstock.com/g/oduaimages
Pernah mendengar istilah strict parents? Lantas kira-kira apa pengertiannya? Strict parents ini adalah orang tua yang mengasuh anaknya dengan ketat, sulit memberikan anak kebebasan serta biasanya mereka punya tuntutan yang tinggi kepada anaknya.
Dilansir dari laman liputan6.com (5/7), psikolog menyebut orang tua dengan pola asuh yang ketat pada anaknya ini dengan istilah strict parents. Mereka mempunyai standar tinggi terhadap anaknya sehingga itu pun jadi beban tersendiri bagi sang buah hati.
Strict parents ini biasanya biasanya mempunyai pola asuh yang ketat, kaku, bahkan orang tua tak segan menghukum anaknya dengan keras saat ia tak mau menurut kepada mereka.
Selain itu, strict parents ini biasanya punya banyak aturan yang harus ditaati oleh anaknya. Mereka bersikap dingin, cuek dan tidak responsif kepada anaknya. Mereka mungkin juga gila hormat dari anaknya tetapi tak mau menghargai pendapat sang buah hati.
Ilustrasi Ibu Marah © https://www.shutterstock.com/g/SAKCHAI+PHETCHARAT
Orang tua yang strict ini pun seringkali tak membiarkan anaknya memilih keputusannya sendiri, merekalah yang menentukan hal itu untuk anaknya bahkan tak segan memaksakannya. Orang tua pun merasa bahwa pilihannya selalu benar untuk sang anak.
Bila cara strict parents ini tetap diterapkan dalam pola pengasuhan buah hati, maka bisa muncul dampak-dampak negatif dari hal tersebut. Salah satunya yaitu anak jadi membangkang. Saat orang tua punya banyak aturan untuk anak dan terlalu memaksakannya dengan berbagai hal. Ini malah bisa memicu pemberontakan pada anak.
Kemudian dampak negatif yang berikutnya yaitu anak mungkin jadi berani bicara kasar hingga berteriak pada orang tuanya. Karena sudah terlalu jengkel dengan berbagai tuntutan dan peraturan orang tua, anak jadi memberontak hingga berani melawan orang tua bahkan berbicara kasar saking marahnya.
Ilustrasi Ibu Marah © https://www.shutterstock.com/id/g/oduaimages
Dampak negatif yang selanjutnya dari strict parents yaitu anak jadi suka berbohong kepada orang tuanya. Hal tersebut biasanya anak lakukan supaya ia tidak dihukum oleh orang tuanya saat melanggar aturan ortunya tersebut.
Terakhir, kalau anak terus-menerus memendam rasa jengkel dan marahnya kepada orang tua yang terlalu strict, bukan tak mungkin lama-lama ia akan jadi stres hingga depresi dengan segala aturan, tuntutan dan pilihan orang tuanya yang tak sesuai dengan kemauannya tersebut. Bahkan kalau kondisi psikisnya sudah makin parah, bukan tak mungkin sang anak memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
5 Pasangan Zodiak yang Paling Nyambung, Seolah Punya Bahasa Sendiri
7 Trik Styling Rambut Biar Bentuk Wajah Kelihatan Lebih Proporsional
Janice Tjen Sabet Gelar WTA 125 Pertama dan Tembus 80 Besar Dunia
Kisah Raeni, Anak Tukang Becak yang Kini Bergelar Doktor di Inggris
Kisah Aishah Prastowo, Doktor Oxford yang Pilih Jadi Guru di Sleman

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship

Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr

Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease

Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”

Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan