Melihat Tanda-Tanda Trauma pada Si Kecil, Pastikan Kondisi Psikologi Buah Hati Sehat

Reporter : Kurnia
Senin, 8 November 2021 14:23
Melihat Tanda-Tanda Trauma pada Si Kecil, Pastikan Kondisi Psikologi Buah Hati Sehat
Si kecil tidak bisa mengatakan tentang semua hal yang dia rasakan seperti orang tua

Menjadi orang tua adalah hal yang paling menyenangkan. Namun terkadang juga menjadi maslah karena beberapa alasan sepesifik.

Saat menjadi ayah dan ibu, Moms terkadang tidak bisa membaca dan memahami tentang apa sih yang sedang dirasakan oleh ana-anak? Atau mengapa si kecil tiba-tiba menjadi demikian dan berubah jauh dari sebelumnya?

1 dari 5 halaman

Seperti halnya ketika anak-anak sedang trauma terhadap sesuatu hal atau kondisi tertentu. Si kecil biasanya akan memberikan tanda meskipun itu tidak umum. Akibatnya, beberapa orang tua menjadi tidak tahu dan kurang paham dengan apa yang sedang dipikirkan oleh buah hati tercinta.

Seperti yang dilansir dari halaman cdc.gov, berikut ini adalah beberapa tanda dan ciri-ciri yang bisa Moms pahami dan tandai kepada si kecil untuk memastikan mereka jauh dari kata trauma yang menyakitkan.

2 dari 5 halaman

Kenapa anak selalu menangis? Apakah mereka sedang mengalami trauma?

Ilustrasi Anak Menangis © Diadona

Pada dasarnya, setiap tangisan pada itu adalah hal yang begitu normal dan wajar. Moms pasti sudah paham bahwa tangisan bayi lebih buruk dalam beberapa bulan pertama kehidupan, tetapi akan membaik seiring pertumbuhan anak.

3 dari 5 halaman

Lantas, bagaimana caranya menenangkan mereka?

Ilustrasi Anak Menangis © Diadona

  1. Cobalah menenangkan bayi yang menangis dengan mengayunkan lembut, membedung dalam selimut, menawarkan dot, menggendong bayi, bernyanyi atau berbicara dengan lembut, berjalan-jalan dengan kereta dorong, atau berkendara dengan mobil.
  2. Jika bayi tidak berhenti menangis, periksa tanda-tanda penyakit dan hubungi dokter jika menurut Anda anak sakit.
  3. Jika Moms merasa kesal, fokuslah untuk menenangkan diri. Letakkan si kecil di tempat yang aman dan pergilah untuk menenangkan diri, periksa bayi setiap 5 hingga 10 menit.
  4. Hubungi teman, saudara, tetangga, saluran bantuan orang tuaikon eksternal, atau penyedia layanan kesehatan anak Anda untuk mendapatkan dukungan.
  5. Jangan pernah meninggalkan si kecil dengan orang yang mudah tersinggung, pemarah, atau memiliki riwayat kekerasan.

4 dari 5 halaman

Jika Diazens adalah teman, anggota keluarga, atau pengamat orang tua atau pengasuh, maka:

Ilustrasi Ibu dan Anak © Diadona

Waspadai orang tua baru dalam keluarga dan komunitas yang mungkin membutuhkan bantuan atau dukungan.

Tawarkan untuk memberi istirahat kepada orang tua atau pengasuh saat dibutuhkan.

Beri tahu orang tua bahwa menangani bayi yang menangis bisa sangat membuat frustrasi, tetapi tangisan bayi adalah hal yang normal dan akan membaik.

Dorong orang tua dan pengasuh untuk mengambil istirahat yang menenangkan jika diperlukan saat bayi aman di boks.

Bersikaplah sensitif dan suportif dalam situasi ketika orang tua menghadapi bayi yang menangis.

Mendukung kebijakan kerja (misalnya, cuti keluarga berbayar) yang memudahkan orang tua yang bekerja untuk tinggal bersama bayi mereka selama periode tangisan bayi meningkat (yaitu, antara usia 4-20 minggu).

Beri Komentar