Hei Orang Tua, Jangan Paksa Anak Habiskan Makanannya!

Reporter : Novi Hardita Larasati
Selasa, 18 Februari 2020 11:00
Hei Orang Tua, Jangan Paksa Anak Habiskan Makanannya!
Bukan mengajarkan baik, hal ini malah memberikan dampak buruk kepada anak.

"Ayo makanannya dihabisin"
"Dek makanannya jangan sampai nggak habis ya, nanti ayamnya mati"
Kalian pasti sering kan mendengar kalimat tersebut saat masih kecil? Sepertinya sekarang pun masih berlaku di kalangan orangtua yang memaksa anaknya untuk menghabiskan makanannya.

Tapi tahu nggak sih, kebiasaan tersebut kalau masih diteruskan akan menjadi dampak buruk bagi anak.

Menurut dokter anak Dr.dr.Conny Tanjung sp.A(K), kalau anak tidak menghabiskan makanannya dalam setengah jam, sebaiknya jangan paksa anak untuk melanjutkan. Sebab durasi makan ini terkait dengan level gula darah.

1 dari 3 halaman

Saat kamu memberikan makan pada anak pukul 9 pagi, setidaknya pukul 09.30 harus sudah habis. Jangan sampai sang anak makan sambil melakukan aktivitas lain karena tidak nafsu.

Sebab selama dua jam ia makan, gula darahnya jadi naik karena terus-terusan memproses makanan. Alhasil hormon insulin harus bekerja keras untuk mengembalikkan level gula darah normal.

Bukan cuma itu kerugian memaksa anak yang susah makan, juga menimbulkan dampak psikologis. Bagaimana maksudnya? Menurut psikolog Ajeng Raviando, anak jadi berpikir makan itu tidak menyenangkan, akibatnya begitu anak lihat sendok di tangan kamu, ia sudah menjauh atau melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM).

2 dari 3 halaman

Selain itu, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), mengatakan, kegiatan makan seharusnya bukan suatu paksaan bagi anak. Kalau anak sudah geleng-geleng kepala, nggak usah diberikan lagi, dan kalau 10 menit enggak mau, berarti ya nggak mau makan lagi.

Para peneliti di Universitas Minnesota menemukan fakta, para remaja dan kalangan dewasa muda yang memiliki pola makan dengan menggunakan kemampuan alami tubuh untuk mengenali rasa lapar dan kenyang mempunyai indeks massa tubuh yang lebih rendah.

Dalam penelitian yang sama, ilmuwan juga menemukan bahwa anak-anak yang diijinkan makan sesuai keinginan tubuhnya tumbuh dewasa dengan kecenderungan rendah untuk diet, maupun mengalami gangguan pola makan.

3 dari 3 halaman

Untuk menghindari hal tersebut, kamu bia mencoba cara yang dianjurkan oleh Ahli Gizi dari FKUI RSCM Prof. dr. Saptawati Bardosono. Setiap hari anak membutuhkan asupan 1500 kalori, cukup besar dimakan sekali waktu, maka dibagi jadi tiga waktu, yakni pagi, siang, dan malam.

Umumnya, perut akan kosong empat jam setelah makan. Disaat itu, anak akan merasa lapar. Namun, sebagai orangtua tidak perlu selalu memberikan makanan berat. Kamu bisa menyelingi waktu makan dengan snack sehat seperti buah atau kacang-kacangan.

Ajari anak untuk makan secukupnya dan tidak berlebihan, dan perlu diingat, perut anak tidak sama dengan perut orang dewasa. Tubuhnya pun masih menjalani tumbuh kembang, jangan sampai kita memberikan efek negatif dalam masa tumbuh kembangnya, karena memaksa anak habiskan makanan ya, bun.

Beri Komentar