© CHEYENNE ELLIS
Melihat bayi yang tidur dengan tenang bisa menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang tua. Bayi memang menghabiskan sebagian besar tahun pertama kehidupan mereka untuk tidur.
Dilansir dari Sciencedaily.com, tidur ternyata merupakan waktu paling penting untuk perkembangan otak bayi. Makanya saat tidur bayi terganggu, kita sebagai orang tua perlu waspada.
Ilustrasi Bayi Tidur Tengkurap © shutterstock
Sulit tidur lebih sering terjadi pada anak dengan autisme karena kondisi itu memengaruh perkembangan otak mereka. Sebuah penelitian baru di University of Washington menemukan bahwa bayi yang mengalami masalah tidur pada 12 bulan pertama bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami autisme.
Selain itu sebuah jurnal yang diterbitkan American Journal of Psychiatry, melaporkan bahwa penelitian menemukan bayi berusia 6 sampai 12 bulan yang didiagnosis autisme cenderung mengalami sulit tidur. Masalah ini dikaitkan dengan perubahan pertumbuhan pada bagian otak yaitu hippocampus.
Ilustrasi Bayi Tidur © 2020 https://shutterstock.com/G.Tbov
Hippocampus sangat penting untuk proses belajar dan memori. Perubahan ukuran hippocampus telah dikaitkan dengan masalah kurang tidur pada orang dewasa dan anak-anak.
Menurut Annette Estes, direktur Pusat Autisme UW, sebanyak 80% anak-anak dengan kelainan spektrum autisme memiliki masalah tidur. Dia juga mengungkapkan berdasarkan pengalamannya, orang tua punya banyak kekhawatiran tentang waktu tidur anak-anak mereka dan dia mengamati bahwa masalah tidur menghambat anak-anak dan keluarga.
ilustrasi ibu dan bayi © aleteia.org
Sulit tidur memang bisa membahayakan kondisi kesehatan bahkan untuk orang dewasa sekalipun. Tanpa disadari, bayi yang nggak tidur juga bisa menyebabkan orang tua kurang istirahat.
Anette Estes berpendapat bahwa kebiasaan tidur yang berubah bisa menjadi bagian dari tanda-tanda autisme pada beberapa anak. Usaha untuk mengatur pola tidur anak biasanya nggak akan berhasil pada mereka yang memiliki kondisi autisme meskipun orang tua sudah berupaya dengan keras. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada komponen biologin pada masalah tidur yang dialami oleh anak autis.
Meski faktanya banyak anak dengan kondisi autisme yang mengalami sulit tidur, namun peneliti percaya bahwa masih banyak yang perlu diperiksa sebelum memberikan diagnosis pada anak. Tapi tentunya nggak ada salahnya untuk memberikan perhatian pada kondisi anak sejak dini.
Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu!

Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia

Katy Perry Resmi Go Public Bareng Justin Trudeau, Rayakan Ulang Tahun di Paris

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship