Bahaya Memberi Banyak Tekanan pada Anak

Reporter : Audila Rima Ndani
Senin, 5 April 2021 07:37
Bahaya Memberi Banyak Tekanan pada Anak
Ketahui bahayanya memberi tekanan pada anak.

Siapa sih yang nggak ingin punya anak sukses? Setiap orang tua ingin melihat anak-anaknya bahagia dan membanggakan di masa depan.

Namun seringkali keinginan ini tanpa disadari membuat kita memberikan banyak tekanan pada anak. Pada akhirnya kita hanya membuat anak merasa bahwa kita terlalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan perasaan mereka.

Padahal kita semua tahu bahwa niat kita ingin membantu anak untuk menjadi yang terbaik. Tapi kita juga harus tahu bahwa memberikan banyak tekanan pada anak justru akan berdampak buruk pada diri mereka.

Dilansir dari Verywellfamily, beberapa anak masih mengalami tekanan yang terlalu besat dari orang tua mereka. Hal ini sangat memprihatinkan karena bisa membuah anak kehilangan masa kecilnya karena ditekan dan diharapkan untuk terus berprestasi dengan baik.

1 dari 3 halaman

ilustrasi anak belajar © Diadona

Prestasi akademik bahkan bukan menjadi satu-satunya hal yang ditekan oleh orang tua pada anak-anak. Orang tua kini mulai menaruh harapan yang tinggi pada anak mereka untuk menguasai olahraga, musik, teater, atau kegiatan lainnya.

Setiap orang tua memang punya pendapat dan pendekatan berbeda untuk memotivasi anak-anak mereka. Meskipun ekspektasi yang tinggi bisa menyehatkan, namun memberikan tekanan terus-menerus pada anak bisa sangat berbahaya.

Berikut beberapa konseskuensi dari membuat anak selalu berasa di bawah tekanan yang terlalu besar:

2 dari 3 halaman

Ilustrasi Anak Belajar Berhitung Pakai Jari © Diadona

1. Tingkat penyakit mentang yang tinggi

Anak-anak yang merasa berada di bawah tekanan bisa mengalami kecemasan terus-menerus. Stres yang sering terjadi juga bisa menempatkan anak pada risiko yang lebih besar untuk mengalami depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya.

2. Meningkatkan kemungkinan curang

Saat fokus anak adalah pada pencapaian belajar, mereka biasanya cenderung lebih senang menyontek. Kecurangan adalah hal yang umum terjadi di antara anak-anak yang merasa tertekan untuk berprestasi dengan baik.

3. Menolak untuk mengasah keterampilan lainnya

Anak-anak dengan tujuan ingin selalu " menjadi yang terbaik" di bidang tertentu cenderung mengabaikan bidang lainnya. Hal ini justru akan menghilangkan kesempatan bagi anak untuk mengasah keterampilan mereka.

3 dari 3 halaman

ilustrasi anak belajar © Diadona

4. Masalah harga diri

Mendorong anak untuk berprestasi bisa merusak harga diri mereka. Tekanan terus-menerus mengganggu pembentukan identitas anak dan menyebabkan mereka nggak pernah merasa cukup baik.

5. Kurang tidur

Anak-anak yang merasakan tekanan untuk berpretasi di sekolah mungkin sampai begadang untuk belajar. Mereka terus berjuang untuk mendapatkan tidur yang cukup.

Semoga informasi ini bisa membantu ya, Moms!

Beri Komentar