© Shutterstock.com
Saat ini hampir semua anak gemar bermain game menggunakan gadget. Kemajuan teknologi membuat gadget menjadi bagian dari kehidupan anak.
Penggunaan secara berlebihan memang dapat memberikan dampak yang buruk pada anak. Namun jika kita bisa membiasakan anak agar nggak terlalu sering bermain gadget, hal itu justru bisa bermanfaat untuk mereka.
Bermain game di gadget bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental anak-anak. Permainan tersebut bisa menjadi hiburan bagi anak setelah belajar.
Terdapat banyak jenis permainan yang ada di dalam gadget. Beberapa di antaranya adalah permainan perang atau tinju yang mungkin menunjukkan tindakan kekerasan di dalamnya.
Apakah hal itu aman dimainkan oleh anak? Berikut informasi selengkapnya.
© Diadona
Dilansir dari Studyfinds.org, sebuah penelitian menunjukkan bahwa bermain game kekerasan nggak memberikan efek jangka panjang pada perilaku remaja. Dalam penelitian ini, para ilmuwan berusaha melihat apakah paparan game tersebut berkaitan dengan kecemasan, depresi, gejala somatik, atau ADHD dua tahun setelah mereka mulai menggunakannya.
Penelitian tersebut dilakukan pada 3.000 anak usia sekolah menengah. Dr. Brenda Wiederhold, CEO Interactive Media Institute, mengatakan bahwa video game selama ini memang selalu mendapat kritikan sejak kemunculannya.
© Diadona
Menurut Wiederhold, seperti banyaknya teknologi baru yang bermunculan, game juga memiliki manfaat dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Perdebatan tentang game kemudian berlanjut pada apakah game kekerasan bisa memicu perilaku agresif di dunia nyata.
Para peneliti kemudian memeriksa paparan game kekerasan, kepribadian dan teman sebaya yang menyimpang dalam perilaku agresif di kalangan remaja. Temuan menunjukkan bahwa game kekerasan nggak menunjukkan kaitan apa pun dengan agresi, kecemasan, atau kondisi kesehatan mental terkait lainnya.
© Diadona
Justru perilaku agresif diprediksi datang dari teman sebaya yang menyimpang dan ciri-ciri kepribadian tertentu. Temuan ini dipublikasikan dalam edisi khusus jurnal Cyberpsychology, Behaviour, and Social Networking.
Jadi, game kekerasan sebenarnya nggak memengaruhi kesehatan mental remaja. Untuk itu, nggak masalah jika kita memberikan beberapa waktu bagi anak untuk bermain game dengan tujuan melepas penat.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas