© Instagram / Seheetop1004
Punya anak lebih dari satu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Kita tentu berharap anak-anak kita bisa tumbuh dengan sama baiknya dan bahagia di masa depan.
Untuk mewujudkan hal itu, kita harus berusaha untuk mendidik dan memberikan yang terbaik untuk anak. Namun di saat yang sama, kita harus sadar bahwa setiap anak tentu punya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda.
Mungkin beberapa di antara kita sering melihat bahwa anak sulung biasanya punya kecenderungan lebih cerdas dibandingkan dengan adik-adiknya yang lain. Hal ini ternyata ada alasannya lho!
ilustrasi kakak adik © 2019 https://www.diadona.id / @ Raisingchildrennetwork
Dilansir dari Parents, menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Human Resources, salah satu faktor penyebab anak sulung bisa lebih cerdas dibandingkan adik-adiknya adalah karena cara orang tua mereka mengasuh sejak awal. Peneliti mengungkapkan bahwa alasannya bisa karena variasi dalam perilaku orang tua.
Hal itu bisa menjelaskan sebagian besar perbedaan dalam kemampuan kognitif anak sebelum masuk sekolah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pergeseran luas dalam perilaku orang tua dari anak pertama ke anak terakhir adalah penyebab yang masuk akal untuk perbedaan dalam hasil pendidikan dan kinerja pada tiap anak.
ilustrasi kakak adik © unsplash.com
Saat diwawancara oleh Today tentang penelitiannya pada Februari 2017, Lehmann, asisten profesor di departemen ekonomi University of Houston, mengatakan orang tua yang baru pertama kali punya anak cenderung ingin melakukan segalanya dengan benar. Umumnya hal itu kemudian membuat mereka punya kesadaran yang lebih besar tentang interaksi dan investasi pada anak sulung.
Menurut Lehmann, orang tua cenderung lebih santai pada anak kedua dan seterusnya. Walaupun tentunya orang tua nggak mengorbankan perhatian dan kasih sayang pada anak-anak mereka.
Unsur utama yang hilang pada si adik adalah stimulasi mental. Hal ini tanpa disadari telah diberikan lebih banyak pada anak sulung.
ilustrasi kakak adik © positiveparentingsolutions.com
Lehmann kemudian memberikan sebuah pesan yang didapat setelah melakukan penelitian ini. Dia mengungkapkan bahwa pelajaran yang bisa diambil bagi orang tua adalah bahwa jenis investasi yang dilakukan pada anak sangat berarti.
Lehmann menekankan hal itu pada perilaku orang tua dalam beberapa tahun pertama kehidupan anak-anak. Semua aktivitas belajar yang dilakukan dengan anak pertama biasanya membuat orang tua lebih gugup namun bersemangat. Ternyata hal itu justru punya dampak positif dan bisa bertahan lama pada perkembangan anak.
Semoga informasi ini bisa membantu kamu ya!
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak