Tinggal di Gubuk Seng Bekas, Kakek Hasan Sering Pilih Puasa Jika Tak Dikasih Makan

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 6 Juli 2021 10:27
Tinggal di Gubuk Seng Bekas, Kakek Hasan Sering Pilih Puasa Jika Tak Dikasih Makan
Ya ampun, Kek...

Di usia muda, orang-orang berjuang agar bisa sukses di masa depan. Jadi ketika sudah tua, mereka tinggal bersantai-santai menikmati hidupm bercengkrama dengan orang-orang terdekat dan terkasih. Begitu bukan, keinginan banyak orang?

 

1 dari 6 halaman

Kakek Hasan © Diadona

Namun nyatanya, di usia senja, masih banyak di antara mereka yang harus bertahan hidup dengan sekuat tenaga. Contohnya adalah Kakek Hasan ini. Dirinya hidup sebatang kara. Sang istri sudah meninggal lama sekali, dan tidak punya anak.

Kakek Hasan tinggal sendiri di pinggiran sungai. Rumahnya yang jauh dari kata sederhana terbuat dari seng bekas. Rumahnya tidak berjendela. Kamar mandi seadanya. Kediamannya ini tidak ada lantai. Semantara ketika hujan pasti air masuk ke dalam gubuknya. Meski demikian, Kakek Hasan tetap mencoba nyaman dengan kediamannnya ini.

 

2 dari 6 halaman

Kakek Hasan © Diadona

Kakek Hasal kelahiran 1950 tahun. Usianya kini 71 tahun. Hidupnya bergantung kepada tetangga. Begitu juga dengan soal makanan. Jika tidak ada bantuan makanan, Kakek Hasan memilih untuk berpuasa saja.

Hidup sendiri seperti ini, keinginan Kakek Hasan tidak macam-macam. Dirinya hanya ingin tetap hidup sederhana namun tidur dengan beralaskan kasur dan baju yang layak. Ia juga ingin kebutuhan pokoknya terpenuhi seperti beras kayak orang-orang lainnya.

 

 

3 dari 6 halaman

Link Berdonasi

Begitu sulitnya hidup Kakek Hasan sekarang. Jika kamu ingin membantu kehidupan Kakek Hasan, bisa banget klik ini untuk berdonasi ya!

4 dari 6 halaman

Hidup Sebatang Kara, Kakek Ini Hanya Bisa Menahan Lapar dan Menangis di Gubuk Kecil

Kakek Ma'as © Diadona

Begitulah yang dirasakan oleh Kakek Ma'as sekarang. Beberapa tahun lalu, tiga anak beserta istrinya meninggal dunia karena racun. Sekarang, dia hidup sendiri sebatang kara di gubuk kecil berukuran 1,5 x 1,5 m. Gubuk tersebut tak ada lampunya dan sudah bolong-bolong.

Sehari-hari, Kakek Ma'as berjuang bertahan hidup sebagai buruh cangkul di sawah orang. Kadang ia juga menjaga kebun orang lain. Namun penghasilannya tersebut tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seringkali Kakek Ma'as menahan lapar hingga sakit.

5 dari 6 halaman

Kakek Ma'as © Diadona

Di usianya yang sudah senja, tubuhnya sudah tak lagi sekuat dulu. Fisiknya sudah lemah, susah kerja juga jadinya. Dirinya pun jadi gampang sakit. Jika orang lain dirawat orang-orang terkasihnya, Kakek Ma'as hanya bisa menahannya sendirian.

Di setiap hujan, Kakek Ma'as hanya bisa berdiam diri dan menahan dingin. Udah gitu, suasana jadi gelap karena tidad ada lampu. " Rumah kakek setiap malam gelap Nak, gak ada lampu. Jadi kalau hujan ya Kakek gelap-gelapan sambil menahan dingin," ucap Kakek Ma'as.

Beri Komentar