Tempuh Jarak 30 Kilometer, Kakek 91 Tahun Ini Rela Tidur di Jalan dan Kelaparan Demi Jualan Lidi

Reporter : Riza Umami
Sabtu, 3 Juli 2021 11:28
Tempuh Jarak 30 Kilometer, Kakek 91 Tahun Ini Rela Tidur di Jalan dan Kelaparan Demi Jualan Lidi
Semua dilakukan demi sesuap nasi.

Sejumlah orang menjalani masa tuanya dengan begitu sulit dan masih harus terus banting tulang untuk bisa bertahan hidup. Hal inilah yang juga harus dilakukan oleh seorang kakek berikut ini.

Dilansir dari laman kitabisa.com, beliau bernama Mbah Sanaswan yang kini usianya sudah mencapai 91 tahun. Beliau sehari-harinya mencari rezeki dengan cara berjualan lidi yang hanya dijual Rp2.000 saja.

1 dari 3 halaman

Kisah Kakek Sanaswan © Diadona

Untuk berjualan biasanya beliau menempuh perjalanan yang jaraknya kurang lebih 30 kilometer dari rumahnya ke Kota Cilacap, Jawa Tengah. Dengan tubuh yang bungkuk dan perut kosong, beliau memikul sekarung sapu lidi.

Meski beliau menjual sapu lidi dengan harga yang begitu murah, tetapi terkadang hanya laku satu saja, bahkan sering tak habis. Kalau tak ada ongkos, beliau pun terpaksa tidur di jalan karena tak ada uang untuk pulang.

2 dari 3 halaman

Kisah Kakek Sanaswan © Diadona

Beliau terpaksa tidur di jalanan seperti ini dengan beralaskan koran saja. Tubuhnya pun sudah mulai lemas karena seharian harus menahan lapar, tetapi sayangnya beliau tak punya uang untuk makan.

Saat lelah ketika menjajakan jualannya, kakek pun akan duduk di pinggir jalan sambil memijat bahu dan kakinya. Perlahan-lahan, kakek mengatur hembusan napasnya yang sesak dan mengumpulkan tenaganya lagi untuk keliling jualan sapu lidi kembali.

3 dari 3 halaman

Kisah Kakek Sanaswan © Diadona

Kakek sendiri harus tetap banting tulang di usianya yang sudah tua renta karena beliau harus menghidupi si bungsu yang masih tinggal dengannya. Anak-anaknya yang lain sudah berkeluarga masing-masing.

Mari kita bantu ringkan beban kakek dengan berdonasi melalui link beriku ini. Semoga beliau sehat selalu dan dilancarkan rezekinya untuk bisa bertahan hidup. Terima kasih orang baik.

kitabisa.com/campaign/pedulikakeksapu

Beri Komentar