Hidup Sebatang Kara, Kakek Ini Hanya Bisa Menahan Lapar dan Menangis di Gubuk Kecil

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Jumat, 2 Juli 2021 18:27
Hidup Sebatang Kara, Kakek Ini Hanya Bisa Menahan Lapar dan Menangis di Gubuk Kecil
Sedih.

Hidup memang penuh dengan perjuangan agar bisa sukses dan enak. Namun untuk sebagian orang, mereka berjuang keras hanya untuk bertahan hidup, mencari sesuap nasi. Sedihnya lagi, tak sedikit dari mereka yang harus berjuang sendirian, sebatang kara tanpa ada support dari orang-orang tercinta.

 

1 dari 3 halaman

Kakek Ma'as © Diadona

Begitulah yang dirasakan oleh Kakek Ma'as sekarang. Beberapa tahun lalu, tiga anak beserta istrinya meninggal dunia karena racun. Sekarang, dia hidup sendiri sebatang kara di gubuk kecil berukuran 1,5 x 1,5 m. Gubuk tersebut tak ada lampunya dan sudah bolong-bolong.

Sehari-hari, Kakek Ma'as berjuang bertahan hidup sebagai buruh cangkul di sawah orang. Kadang ia juga menjaga kebun orang lain. Namun penghasilannya tersebut tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seringkali Kakek Ma'as menahan lapar hingga sakit.

 

2 dari 3 halaman

Kakek Ma'as © Diadona

Di usianya yang sudah senja, tubuhnya sudah tak lagi sekuat dulu. Fisiknya sudah lemah, susah kerja juga jadinya. Dirinya pun jadi gampang sakit. Jika orang lain dirawat orang-orang terkasihnya, Kakek Ma'as hanya bisa menahannya sendirian.

Di setiap hujan, Kakek Ma'as hanya bisa berdiam diri dan menahan dingin. Udah gitu, suasana jadi gelap karena tidad ada lampu. " Rumah kakek setiap malam gelap Nak, gak ada lampu. Jadi kalau hujan ya Kakek gelap-gelapan sambil menahan dingin," ucap Kakek Ma'as.

 

Beri Komentar