Nenek Berusia 92 Tahun Ini Berjuang Nafkahi Anak ODGJ dan Cucunya yang Lumpuh

Reporter : Riza Umami
Rabu, 30 Juni 2021 16:33
Nenek Berusia 92 Tahun Ini Berjuang Nafkahi Anak ODGJ dan Cucunya yang Lumpuh
Salah satu anaknya yang alami gangguan jiwa ini dihamili oleh laki-laki tak bertanggung jawab, sungguh memilukan.

Sejumlah orang harus tetap banting tulang untuk menghidupi keluarganya meski usianya telah senja, begitu pula dengan seorang nenek bernama Daryunah berikut ini. Beliau harus menafkahi anaknya yang mengalami gangguan jiwa serta cucunya yang lumpuh.

Dilansir dari laman donasionline.id, Nenek Daryunah kini telah berusia 92 tahun. Beliau tinggal bersama dengan dua anak perempuannya yang mengalami gangguan jiwa atau biasa disebut dengan ODGJ yang bernama Sartiah dan Daisah.

1 dari 5 halaman

Kemudian, ada pula menantu beliau yang merupakan suami dari Bu Sartiah yaitu Bapak Ratmo berusia 50 tahun yang mempunyai cacat fisik pada bagian tangannya. Cobaan silih berganti datang kepada keluarga ini.

Kisah Nenek Daryunah © Diadona

Anak Nenek Daryunah yang kedua yaitu Daisah dihamili oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Dia kemudian hamil dan mempunyai seorang anak bernama Ali yang kondisinya lumpuh. Tentunya, hati beliau begitu hancur ketika sang anak yang mengalami gangguan jiwa ini justru menjadi korban dari laki-laki yang tak bermoral.

2 dari 5 halaman

Mau tak mau, kini Nenek Daryunah pun harus menafkahi keluarganya dan menjadi tulang punggung di usianya yang sudah tua renta ini. Nenek biasanya mencari daun cengkeh di kebun-kebun milik tetangganya, kemudian hasil daun tersebut dikumpulkan dalam karung selama seminggu dan barulah bisa dijual.

Penghasilan Nenek Daryunah dari menjual daun cengkeh ini hanya dihargai dengan uang Rp15.000 saja. Tentu uang tersebut sebenarnya jauh dari kata cukup untuk bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarganya yang cukup banyak ini.

3 dari 5 halaman

Kisah Nenek Daryunah © Diadona

Nenek bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah yang bisa dikatakan seperti gubuk yang sebenarnya tidak layak untuk dihuni. Kamar mandinya berada di luar dan hanya ditutupi dengan bambu yang sudah lapuk dan plastik bekas. Atapnya pun sudah banyak yang bolong sehingga basah semua kalau hujan.

Di usianya yang sudah tua renta ini, tentunya kondisi tubuh nenek sudah tak seperti waktu muda lagi. Beliau pun kerap merasakan sakit di bagian kakinya sehingga tak kuat digunakan untuk jalan. Alhasil nenek pun tak bisa mencari daun kering meski mungkin beliau dalam keadaan tak punya uang.

4 dari 5 halaman

Kalau sudah tak bisa bekerja seperti itu, anak dan cucunya pun hanya bisa makan daun lumbu yang didapatkan dari kebun milik tetangganya. Beliau pun sering kebingungan kalau tak punya beras dan bahan makanan untuk dimasak karena nanti orang rumahnya jadi tak bisa makan.

Kisah Nenek Daryunah © Diadona

Cucunya yang bernama Ali ini pun tak bisa bersekolah meski usianya sudah 7 tahun karena nenek tak ada biaya untuk menyekolahkannya. Untungnya, masih ada menantunya yang juga bisa membantu untuk mencari uang. Pak Ratmo biasa mencari rumput dengan upah Rp10 ribu dalam sehari.

5 dari 5 halaman

Nenek pun hanya berharap mempunyai sembako yang cukup agar beliau bisa beristirahat karena kakinya sering sakit dan tak kuat berjalan untuk mencari uang. Mari kita bantu wujudkan harapan sederhana nenek dengan berdonasi untuk keluarga beliau di link berikut ini.

donasionline.id/nenekdaryunah

Semoga nenek sekeluarga sehat selalu dan dilancarkan rezeki untuk keluarga ini. Semoga harapan nenek pun bisa terpenuhi agar beliau tak perlu banting tulang di usianya yang sudah rua renta ini. Terima kasih orang baik, semoga kebaikan kita dibalas oleh yang Maha Kuasa.

Beri Komentar