Tak Mampu Bayar Kontrakan, Bapak Penjual Baterai Jam Ini Harus Tidur di Terminal

Reporter : Riza Umami
Senin, 24 Mei 2021 18:12
Tak Mampu Bayar Kontrakan, Bapak Penjual Baterai Jam Ini Harus Tidur di Terminal
Sungguh pilu..

Tak semua orang bisa menikmati tidur yang enak dan nyaman di kasur rumah. Ada yang harus tidur di emperan toko, di jalanan dan juga di terminal seperti bapak penjual baterai jam berikut ini.

Beliau terpaksa tinggal di salah satu terminal yang ada di Kota Bandung karena tak mampu membayar kontrakan. Beliau bernama Bapak Edi yang telah hidup sebatang kara setelah istrinya meninggal dunia.

Kisah Bapak Edi

1 dari 3 halaman

Bapak Edi sehari-harinya mengais rezeki dengan cara berjualan baterai jam. Namun, pendapatan beliau hanyalah sedikit dan cuma cukup untuk membeli makan saja. Meski demikian, beliau sudah sangat bersyukur.

Sebenarnya, beliau di Bandung ini merantau dan beliau ingin sekali bisa pulang kampung ke Bandar Lampung karena masih ada anak di sana. Namun, beliau sadar anaknya di sana hidupnya juga pas-pasan sehingga tak bisa membelikannya tiket untuk pulang.

2 dari 3 halaman

@vanygusss

Bantu pak edi yuk kakak2 , langsung tf melalui IG : realaction_bandung ##fyp ##RamadanBersamaAQUA ##fypdongggggggg

? original sound - Aida1205

Kisah beliau yang membuat hati sedih ini dibagikan melalui akun TikTok @vanygusss. Sejumlah netizen pun memberikan komentar dalam video tersebut, ini beberapa balasan yang mereka tuliskan.

@Novi Ardianti koto: Yaallah pak edi semoga Allah yg jaga bapak ya, semoga sllu dipertemukan dgn org" baik. sehat selalu pak semoga selalu diberi umur panjang aamiin.

3 dari 3 halaman

@itsmeridhiaa: Semoga sehat selalu buat pak edi, dan sehat selalu org² baik, Aamiin

@nannn: Semoga bpk edi sehat terus.

@libraaaaaa: Ya allah semoga bapaknya dilancarkan rezekinya aamiin ya allah.

Sempat dibuka open donasi agar Bapak Edi bisa pulang ke kampung halamannya. Syukurlah, kini beliau sudah pulang ke Bandar Lampung dan tinggal bersama anaknya di sana. Terima kasih orang baik, semoga makin banyak orang yang peduli kepada mereka yang membutuhkan seperti Bapak Edi.

Beri Komentar