Sempat Susah Sampai Tak Mampu Beli Roti, Anak Tukang Becak Ini Kini Sukses Puunya 9 Cabang Toko Kue

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 25 Februari 2022 15:03
Sempat Susah Sampai Tak Mampu Beli Roti, Anak Tukang Becak Ini Kini Sukses Puunya 9 Cabang Toko Kue
Wanita ini juga sempat jualan gorengan hingga merasakan bangkrut. Saat momen otulah dia berusaha dan akhirnya bisa bangkit hingga sesukses sekarang.

Sosok Neni Heryani berhasil membuktikan kerja kerasnya dalam membangun toko kue bernama Bunga Bakery. Sebelumnya ia tak pernah menyangka bisa mengembangkan bisnis tersebut, mengingat orang tuanya pernah tak mampu membelikan roti saat masih kecil.

Kisah inspiratif tersebut ia ceritakan lewat video di kanal YouTube Jaga Lilin, yang diunggah Sabtu (19/2) lalu. Mimpi wanita asal Tasikmalaya berhasil terwujud berkat dorongan ayahnya yang merupakan seorang tukang becak dan ibunya yang pembantu rumah tangga.

Kini motivasi orang tuanya masih ia pegang. Berkat ketekunannya Neni berhasil mengembangkan usaha toko kuenya di Bogor, Jawa Barat. Bahkan, kini memiliki sembilan cabang. Berikut kisah inspiratifnya.

1 dari 6 halaman

Berawal dari Suka Makan Roti dan Motivasi Sang Ibu

Kisah Neni Heryani © Diadona

Saat masih kecil, Neni begitu menggemari roti. Setiap hari terdapat penjual roti keliling di kampungnya yang selalu ia panggil. Ekonomi keluarganya yang pas-pasan, Neni pun tak diizinkan lagi untuk membeli roti. Ibunya pun memberinya motivasi sekaligus nasehat agar ia bisa membeli roti sekaligus dengan tokonya saat sudah dewasa.

“ Saya orang sederhana, tapi kesukaannya itu makan roti. Jadi suatu hari ibu saya tidak bisa memberikan saya roti, dan saat itu saya nangis. Sambil menenangkan ibu saya bilang gini : nanti aja ya kalau sudah besar, beli rotinya sekalian sama tokonya” kata Neni.

2 dari 6 halaman

Sempat Jualan Gorengan

Kisah Neni Heryani © Diadona

Untuk membantu memenuhi perekonomian keluarganya Neni pun sempat berjualan gorengan keliling kampung. Ia membawa dagangannya dengan menaruhnya di atas kepala. Kemudian sebelum sekolah ia juga selalu mengirimkan dagangan ibunya ke warung-warung sekitar pukul 05.30 WIB pagi.

Mengingat kesukaannya terhadap roti masih belum hilang, ia pun pernah berharap memiliki pabrik roti sendiri. Suatu ketika ada pameran alat-alat kue, ia mengusap-ngusap mesin sambil berdoa dan memohon agar mesin itu bisa ada di ke rumahnya kelak.

“ Dulu pernah kan jualan gorengan, ditaruhnya di atas kepala, keliling kampung. Terus taruh puding di warung-warung sebelum pergi ke sekolah. Pas ada pameran alat-alat kue juga saya suka elus-elus itu mesinnya, ya Allah semoga alatnya nanti ada di rumah saya” kata dia

3 dari 6 halaman

Pernah Bangkrut dan Rugi Ratusan Juta

Kisah Neni Heryani © Diadona

Neni sendiri diketahui mulai merintis usaha toko roti dan kue setelah menikah di tahun 1995. Berbekal kemampuan ilmu tata boga yang ia peroleh dari les, ia mencoba membuat kue sederhana dan menjajakannya dari pintu ke pintu.

Usahanya perlahan berkembang hingga ia mampu membeli 11 motor untuk berjualan. Sayangnya keadaan itu tidak bertahan lama hingga usaha roti dan optik dari suaminya sempat bangkrut.

“ Dari 11 motor itu tinggal satu, pernah ketipu agen kacamata juga, kacamatanya hilang duit nggak kembali, rumah juga dijual utangnya sampai ratusan juta” terang Neni.

4 dari 6 halaman

Perlahan Bangkit dan Punya 9 Cabang

Kisah Neni Heryani © Diadona

Usai bangkrut, ia dan suami pun kembali mengontrak rumah sederhana. Melihat keadaan Neni, saudaranya pun memberi bantuan modal Rp 70 juta. Ia mengaku kaget, karena tak menyangka mendapat bantuan pinjaman modal dari saudaranya itu.

Akhirnya Neni kembali merintis usaha rotinya, mulanya ia membuka usahanya roti itu di rumahnya dengan peralatan oven satu unit di garasi. Akhirnya ia membuka toko pertamanya di Jalan Raya Sukahati, hingga terus berkembang dan kini secara organik sudah ada 9 cabang.

5 dari 6 halaman

 

Melalui toko rotinya, ia ingin orang dari berbagai kalangan bisa menikmati rotinya dan menyukai rasanya. Harganya pun ia jual terjangkau.

“ Buat saya saat terjatuh itu bagaimana kita bisa punya semangat untuk kembali bangkit, karena seorang pengusaha kalau dia tidak jatuh, dia bukan pengusaha. Jadi salah satu kekuatannya adalah mimpi besar yang orang tua saya tularkan dan saya juga ingin bermanfaat untuk orang lain ” tandasnya.

Beri Komentar