Kisah Pilu Pak Dede, Pecahkan Batu untuk Cari Nafkah Walau dengan Satu Kaki

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 23 Februari 2021 14:53
Kisah Pilu Pak Dede, Pecahkan Batu untuk Cari Nafkah Walau dengan Satu Kaki
Ya ampun, sedih banget.

Ada hal-hal yang tak bisa kita duga. Kejadian tersebut bisa terjadi kapan dan di mana saja tanpa kita ketahui sebelumnya. Memang hal tersebut bisa membuat seseorang menjadai lebih baik, tapi juga bisa menjadi merasa buruk.

Namun, jika seseorang tetap bersyukur atas apa yang terjadi dan keadaan saat ini, ia tetap akan berjuang untuk tetap bertahan hidup. Seperti Pak Dede ini. Melansir dari Kitabisa.com, kisahnya begitu haru.

 

1 dari 4 halaman

Pak Dede © Diadona

Dulu pada tahun 1999, Pak Dede adalah seorang buruh angkut alat berat. Meskipun penghasilannya tak seberapa, ia tetap menekuni pekerjaan tersebut. Namun pada suatu ketika, kejadian mengenaskan pun terjadi.

Pak Dede sedang mengangkat besi berat waktu itu. namun tiba-tiba, besi berat tersebut jatuh dan akhirnya menimpa kaki kirinya. Pak Dede pun tak kuasa menahan sakit. Darah mengucur deras. Sejak saat itu, ia kehilangan salah satu kakinya.

 

2 dari 4 halaman

Sekarang, meskipun salah satunya sudah tak ada, Pak Dede tetap berusaha mencari nafkah dengan menjadi seorang buruh pemecah batu di Kabupaten Bandang, Jawa Barat. Perjalanan dari rumah ke tempat kerjanya pun tak dekat. Ia harus jalan kaki dengan satu kaki sejauh 2-3 Km.

Pak Dede setiap harinya berdiri dengan satu kaki dan memecahkan batu-batu besar dengan kedua tangannya. Padahal penghasilannya tak menentu. Setelah memecahkan batu, Pak Dede belum tentu mendapatkan pesanan. Terkadang bahkan tak ada pesanan satu pun dalam seminggu.

 

3 dari 4 halaman

Pak Dede © Diadona

Meski demikian, Pak Dede tak mengeluh atas keadaannya sekarang. Ia berusaha semaksimal mungkin seperti orang normal yaitu mencari nafkah walau hidup tanpa satu kaki. Yang jelas, ia masih bisa hidup dan melihat kedua anaknya.

" Allah mungkin punya rencana lain, saya ikhlas dengan kondisi seperti ini. Saya berusaha untuk menjadi orang normal. Mencari nafkah untuk keluarga.Walaupun rasanya sangat sakit ketika berdiri satu kaki tanpa alat bantu apalagi harus mecahin batu yang besar. Tapi hidup sudah diatur kita hanya bisa menerima dan menjalankan. Yang penting saya masih bisa melihat kedua anak saya, Adi dan Suci. Saya ingin dampingi mereka sampai tua nanti."

 

4 dari 4 halaman

Sungguh sedih kasih kisah Pak Dede. Pak Dede sepertinya membutuhkan bantuan untuk kebutuhan hidupnya dan juga kaki Palsu.

Jika kamu ingin mendonasikan sebagian rezekinya, bisa klik di link ini ya! Terima kasih orang baik!

 

Beri Komentar