Diduga Sering Ditolak Dosen Pembimbing dan 7 Tahun Tak Kunjung Lulus, Mahasiswa Ini Nekat Bunuh Diri

Reporter : Devi Puspitasari
Senin, 13 Juli 2020 15:30
Diduga Sering Ditolak Dosen Pembimbing dan 7 Tahun Tak Kunjung Lulus, Mahasiswa Ini Nekat Bunuh Diri
Mahasiwa asal Samarinda ini nekat bunuh diri diduga karena masalah perkuliahan.

Bagi mayoritas mahasiswa tingkat akhir, skripsi jadi syarat kelulusan yang harus dilalui sebelum menyandang gelar sarjana. Nggak selalu mulus, kadang ada saja hambatan yang harus kita lalui saat mengerjakan tugas akhir ini.

Karena itu, nggak sedikit juga mahasiswa yang merasa depresi saat skripsinya nggak kunjung selesai. Mungkin hal ini yang jadi pemicu seorang mahasiswa di Samarinda, Kalimantan Timur nekat mengakhiri hidupnya.

1 dari 4 halaman

Dikutip dari salah satu media lokal, dugaan ini terungkap setelah kakak angkat korban, RD, menceritakan pada polisi jika adiknya sering curhat masalah kuliahnya.

" Dia curhat sama kakak angkatnya. Bilangnya, aku ini kenapa ya, sama dosenku skripsiku ditolak terus," terang Karit Reskrim Polsek Sungai Pinang Iptu Fahrudi yang dilansir dari Kompas.

Sejak saat itu, BH jadi sering terlihat murung dan diam. Diduga, mahasiswa salah satu universitas di Samarinda ini merasa stres memikirkan skripsinya.

" Dia diajak ngomong baru nyambung. Katanya kuliah 7 tahun nggak lulus-lulus. Ngajukan skripsi ditolak terus sama dosennya. Sehingga dia stres," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Tewas Gantung Diri

Proses evakuasi jasad BH © Diadona

Pada hari Sabtu (11/7) lalu, BH ditemukan tewas gantung diri di rumah milik kakak angkatnya yang ada di Jalan Pemuda, Samarinda.

Meski berada di rumah milik sang kakak, selama kuliah ini BH hidup sendirian karena kakaknya bekerja di Bontang. Meski begitu, terdapat CCTV di rumah itu yang membuat RD bisa memantau aktivitas sang adik.

Sehari sebelum insiden, melalui CCTV RD melihat gerak-gerik adinya yang nggak biasa dan terlihat sepert sedang stres.

3 dari 4 halaman

Lalu, saat sang adik nggak ada pergerakan di rumah, RD merasa penasaran dan memutuskan pulang. Setibanya di rumah, RD kaget melihat sang adik sudah gantung diri di dapur.

Melihat ini, RD langsung memanggil ketua RT dan tetangga. Naasnya, saat rumah dibuka, dang adik sudah nggak bernyawa.

Dari hasil pemeriksaan dokter forensik di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, nggak ditemukan adanya kekerasan pada BH. Penyebab kematiannya karena pembuluh darah di kedua kakinya pecah karena penyumbatan.

Beri Komentar