© 2020 Https://www.diadona.id / Pinimg.com
Ini dia hal-hal yang jadi kebiasaan harianmu, namun ternyata itu adalah keliru.
Anggapan umum bahwa makin banyak busa, makin baik untuk membersihkan kuman dan kotoran, sudah sangat menyebar di masyarakat. Hal ini muncul karena kurangnya pengetahuan tentang bagaimana sabun sebenarnya bekerja.
Produk sabun dan deterjen mengandung bahan kimia, yang disebut surfaktan. Zat kimia ini mengurangi tegangan permukaan air, dan membantu mengangkat minyak, lemak dan kotoran. Nah, efek samping dari surfaktan ini ialah terbentuknya busa. Jadi sebenarnya, busa adalah efek samping dari proses membersihkan, bukan hal yang menjadi faktor pembersih.
Apa yang kamu lakukan sehari-hari ialah, menggunakan sabun agar menghasilkan busa yang banyak. Kamu biasanya menggosokan sabun di telapak tangan dulu, untuk menciptakan sabun yang banyak, padahal hal ini tidak relevan. Banyaknya kesalahpahaman ini, membuat banyak pabrik sabun mulai menambahkan bahan kimia, seperti cocamide dan sodium lauryl sulfate, yang makin meningkatkan produksi sabun saat digunakan.
Melahirkan agaknya menjadi hal yang lumrah dialami oleh wanita. Namun hal ini pun banyak ditakuti, karena rasa sakit yang teramat sangat saat mengalaminya. Sebenarnya, persalinan tidak dimaksudkan untuk dilakukan dengan cara berbaring. Menurut sejarahnya, konon melahirkan dengan metode berbaring dilakukan karena Raja Louis XIV menikmati menonton wanita melahirkan, maka ia menginstruksikan membaringkan wanita yang sedang melahirkan, agar memberinya pandangan yang lebih baik.
Padahal, konon cara termudah untuk melahirkan dengan posisi berlutut atau berjongkok, karena gravitasi akan memudahkannya.
Kalaupun harus berbaring, kedua lutut ibu akan ditekuk hingga menyentuh perutnya, mirip seperti posisi orang jongkok.
Saat buang air besar, umumnya orang Indonesia melakukannya dengan cara jongkok, namun tentu ada yang melakukannya dengan cara duduk. Menurut dokter, posisi BAB yang paling tepat ialah jongkok, walaupun memang tidak semua orang dapat melakukannya, dikarenakan postur atau hal lainnya. Hal itu bisa disiasati dengan menaruh pijakan tambahan seperti bangku kecil pada kaki, sehingga kakimu akan lebih menekuk.
Berjongkok dikatakan menjadi posisi yang baik saat melakukan BAB karena, akan mempermudah terbukanya jalur usus besar, sehingga feses mudah keluar. Membuang air besar dengan posisi yang kurang tepat, dapat meningkatkan peluang terkena wasir, sembelit, dan kemungkinan kanker usus besar.
Pocky Crushed Fruits: Snack baru dengan Buah Asli
MilkLife: Pilihan Susu dan Milkshake untuk Gaya Hidup Sehat & Seru Setiap Hari
Zakat Fitrah 2025: Berapa Besarnya dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Menembus Batas: Yoona Dorong Kepemimpinan Perempuan yang Berdaya dan Berpengaruh
Rayakan Ramadan dengan Perjalanan Kuliner Istimewa di Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport