Hari Batik Nasional, Yuk Lestarikan Batik Indonesia Dengan Kontribusi Nyata

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Jumat, 2 Oktober 2020 09:59
Hari Batik Nasional, Yuk Lestarikan Batik Indonesia Dengan Kontribusi Nyata
Saatnya berkontribusi nyata untuk negeri, bagaimana sih perkembangan batik saat ini?

Pada Jumat, 2 Oktober 2020 bertepatan dengan Hari Batik Nasional. Tak hanya sebagai warisan budaya, kini batik memang lebih dekat dengan kita sebagai pilihan dalam berpakaian atau dalam keseharian lainnya.

Meski motif batik tak hanya ada di Indonesia, namun batik khas daerah Indonesia merupakan identitas bangsa yang penting untuk dipertahankan dan dilestarikan. Bagimana tidak, Indonesia ternyata memiliki sekitar enam ribu motif batik lho, hal ini diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid Setiadi,

"Setidaknya adalah enam ribuan motif batik. Yang biasa kita kenal jumlahnya tak sampai 100," ungkapnya.

1 dari 3 halaman

Perajin Mengubah Citra Batik

Ilustrasi Pembuatan Batik © Diadona

Menurut Tumbu, dalam perjalanannya, para perajin dan pengusaha kain batik telah bekerja sama dengan desainer guna menciptakan motif lebih sederhana. " Kain batik kan citranya gelap, warnanya tak menarik. Kami kemudian menciptakan (kain) batik warna pastel," tuturnya.

Kemudian, mengenalkan bagaimana memakai kain batik dengan lebih sederhana. Hal ini dilakukan dengan memperlonggar tabu-tabu yang harusnya dilaksanakan dalam pemakaian kain batik.

" Tak harus kaku memakai kain batik," tegasnya.

2 dari 3 halaman

Dampak Pandemi Covid-19 pada Batik

Kain Batik © Diadona

Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia, Komarudin Kudya, menjelaskan bahwa perajin dan pengusaha batik, sebagaimana pelaku industri tekstil lain, pun ikut merasakan dampak pandemi.

Namun tak menyerah, pihaknya memutuskan untuk menggelar webinar selama pandemi yang partisipasinya membantu para perajin batik. Di samping, materi yang disampaikan pun turut memperkenalkan kain batik Indonesia pada khalayak luas.

Menurut Hilmar, improvisasi tak kalah penting dilakukan di masa krisis dengan jeli melihat peluang. Misal, dengan mentranformasi produk kain batik yang bisa dimanfaatkan sebagai interior rumah. " Sementara, produknya yang sifatnya garmen tetap terus berjalan," katanya pada tim Liputan6.com.

 

3 dari 3 halaman

Motif Batik Sebagai Keseharian

Cara Membuat Batik © Diadona

Hal tersebut juga berlaku untuk pemanfaatan di barang yang relatif terkait dengan keseharian, seperti casing ponsel maupun laptop. Menyebarnya motif batik lokal dikatakan akan berpengaruh pada cara orang memahami tekstil dalam bentuk visual.

" Pengayaan narasi juga penting. Jadi, orang tahu ceritanya dan mendapat nilai yang relevan dengan momen kehidupan. Makanya kami sedang gencar mengembangkan narasi," ungkapnya.

Halmer dan para pengusaha batik lainnya turut berkontribusi dalam mengembangkan dan juga melestarikan batik. Tak hanya mereka, siapapun kita juga dapat berkontribusi didalamnya dengan berbagai cara dan dalam bidangnya masing-masing. Pakai batik yuk!

Beri Komentar