© Perpusnas.go.id | Instagram.com/Ivory Studio
Kebaya telah menjelma menjadi busana nasional Indonesia yang diakui dunia. Keindahan dan keanggunannya telah memikat banyak orang, bahkan selebriti dan fashionista internasional. Kebaya kini tidak hanya dikenakan dalam acara adat dan resmi, tetapi juga di berbagai perhelatan internasional, menunjukkan kekayaan budaya bangsa di mata dunia.
Kebaya, busana ikonik Indonesia, telah menemani perjalanan bangsa sejak berabad-abad silam. Lebih dari sekadar pakaian, kebaya merepresentasikan identitas, budaya, dan nilai-nilai luhur perempuan Indonesia.
Seiring perkembangan zaman, gaya kebaya pun terus berevolusi, mengikuti tren dan selera modern, namun tetap menjunjung tinggi warisan budaya bangsa. Dari yang bergaya tradisional dan sederha hingga modern dengan model payet unik, ini dia gaya kebaya dari tahun ke tahun.
Gaya Kebaya dari Tahun ke Tahun © perpusnas.go.id © perpusnas.go.id
Sejarah kebaya menelusuri jejaknya pada abad ke-14, terinspirasi dari baju panjang perempuan Tiongkok masa Dinasti Ming. Model awal kebaya sederhana, berbentuk longgar dan menutupi seluruh tubuh, mencerminkan budaya kesopanan kala itu. Seiring interaksi dengan bangsa Eropa, kebaya mulai dihiasi dengan sulaman dan renda, menunjukkan pengaruh estetika Barat.
Kebaya encim, salah satu jenis kebaya tertua, menunjukkan pengaruh Tiongkok yang jelas. Kerah shanghai yang tinggi dan kurung leher yang rapat merupakan ciri khasnya. Bordir rumit dengan motif phoenix, naga, dan bunga-bunga khas Tiongkok menghiasi kebaya ini, melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan keabadian.
Kebaya modern dengan potongan lengan balon dan lonceng terinspirasi dari gaya busana Eropa abad ke-19. Potongan kebaya yang lebih longgar dan terbuka pun mulai diadopsi, menyesuaikan dengan norma dan tren Barat.
Gaya Kebaya dari Tahun ke Tahun © perpusnas.go.id © perpusnas.go.id
Pada era kolonial Belanda, kebaya mengalami transformasi signifikan. Para bangsawan Jawa mengadopsi kebaya sebagai pakaian resmi, dipadukan dengan stagen dan batik, melahirkan gaya kebaya klasik yang anggun dan berkelas. Kebaya pun menjadi simbol status sosial dan identitas priyayi. Di sisi lain, kebaya juga digunakan oleh perempuan pergerakan nasional sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan, melambangkan semangat juang dan kemerdekaan.
Pada masa kolonial, kebaya diklasifikasikan berdasarkan bahan, potongan, dan aksesoris yang digunakan. Keluarga bangsawan dan priyayi mengenakan kebaya dari bahan sutra, beludru, atau brokat yang mewah, dihiasi dengan sulaman dan perhiasan rumit. Sementara itu, rakyat biasa menggunakan kebaya dari bahan katun polos atau tenun murah dengan aksesoris yang lebih sederhana.
Gaya Kebaya dari Tahun ke Tahun © Pinterest© Pinterest
Memasuki era modern, kebaya terus berkembang pesat. Desainer-desainer ternama mulai bereksperimen dengan berbagai model, bahan, dan motif, melahirkan kebaya kontemporer yang memukau. Kebaya tidak lagi terpaku pada pakem tradisional, namun menjelma menjadi busana modis dan versatile yang dapat dikenakan dalam berbagai acara, mulai dari kasual hingga formal.
Misalnya, kebaya 2010an umumnya memiliki potongan yang lebih ramping dan pas badan, meninggalkan kesan kaku dan longgar dari kebaya tradisional. Era ini menawarkan beragam model kebaya yang tak terbayangkan sebelumnya. Mulai dari kebaya kutubaru, kebaya peplum, kebaya asimetris, hingga kebaya off-shoulder, pilihannya seakan tak ada habisnya. Bahan yang digunakan pun kian variatif, dari brokat, lace, satin, hingga tulle.
Gaya Kebaya dari Tahun ke Tahun © Pinterest/nafaaij | Instagram.com/Ivory Studio© Pinterest/nafaaij | Instagram.com/Ivory Studio
Saat ini, gaya kebaya semakin variatif dan dinamis, mengikuti tren fashion terkini. Kebaya tidak hanya diminati oleh perempuan dewasa, tetapi juga generasi muda yang ingin tampil stylish dan berkarakter. Beragam model kebaya kekinian bermunculan, seperti kebaya kutubaru, kebaya encim, kebaya brokat, dan kebaya modern yang dipadukan dengan sentuhan kontemporer.
Payet dan lace menjadi elemen yang semakin populer dalam kebaya masa kini. Payet memberikan kesan berkilau dan glamor, sedangkan lace memberikan kesan feminin dan romantis. Perpaduan payet dan lace pada kebaya dapat menciptakan berbagai macam gaya, dari yang sederhana hingga yang glamor.
Perjalanan gaya kebaya dari masa ke masa merupakan bukti kekayaan budaya dan tradisi Indonesia yang terus dilestarikan dan diadaptasi dengan perkembangan zaman.
Kebaya bukan hanya busana, tetapi juga identitas, simbol perjuangan, dan warisan budaya bangsa yang patut dibanggakan.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak