Singapura Bakal Beri Bonus Bagi Warganya yang Berkenan Miliki Anak di Tengah Masa Pandemi

Reporter : Nasa
Sabtu, 10 Oktober 2020 12:48
Singapura Bakal Beri Bonus Bagi Warganya yang Berkenan Miliki Anak di Tengah Masa Pandemi
Apa tujuannya?

Otoritas Singapura disebut akan berikan insentif tambahan atau bonus, bagi pasangan yang bersedia memiliki di tengah masa pandemi Covid-19. Kebijakan tersebut dikonfirmasi oleh Deputi Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Keat belum lama ini.

Menurut info dari laman BBC (10/10/2020), Singapura disebut menjadi salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia. Tak heran jika pemerintahnya memberi perhatian serius, terkait dengan angka kelahiran bayi di sana.

Kemudian ditambah dengan kenyataan bahwa warga Singapura juga tengah berjuang menghadapi resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Singapura disebut menjadi salah satu negara yang paling terdampak pandemi.

Penyebabnya adalah karena Singapura adalah negara yang mengandalkan pendapatan dari sektor ekonomi dan transportasi. Sedang kedua sektor tersebut memang sangat terkendala dengan berlangsungnya pandemi Covid-19 ini.

1 dari 2 halaman

Pemerintah Tak Ingin Pasangan Menunda Miliki Anak

Ilustrasi Pariwisata Singapura © Diadona

Sebelumnya, pemerintah Singapura ternyata telah menghimpun beragam masukan terkait dampak pandemi Covid-19. Ternyata salah satunya adalah terkait pasangan yang memilih menunda miliki anak, karena kekhawatiran di tengah masa pandemi.

" Kami telah menerima masukan bahwa COVID-19 telah menyebabkan beberapa pasangan yang semula ingin menjadi orang tua menunda rencana itu," ungkap Wakil Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Keat pada Senin (5-10-2020).

2 dari 2 halaman

Besaran Bonus

Tetap Datangkan Turis di Tengah Pandemi Corona, Singapura Terapkan Aturan Ini © Diadona

Sementara itu, besaran insentif tambahan bagi para pasangan yang bersedia miliki anak di tengah pandemi Covid-19 setidaknya mencapai US$ 10.000 atau sekitar Rp 145 juta per kelahiran. Namun nominalnya berbeda-beda sesuai dengan anak yang sudah dimiliki sebelumnya.

Wah ini mah berbanding terbalik dengan di Indonesia atau sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. Tanpa ada insentif pun gas pol terusss.

Beri Komentar