Pabrik Sabun Berusia 1200 tahun Ada di Israel!

Reporter : Bagus Prakoso
Selasa, 1 September 2020 16:20
Pabrik Sabun Berusia 1200 tahun Ada di Israel!
Arkeolog temukan sisa-sisa reruntuhan yang diduga sebuah pabrik sabun yang ada di Israel.

Sabun memang sebuah benda yang udah nggak asing lagi. Produk ini bahkan sudah melekat pada diri kita dan menjadi salah satu kebutuhan pokok.

Ternyata benda ini memang bukan benda baru. Bahkan, pembersih ini udah ditemukan oleh nenek moyang kita selama ribuan tahun lalu.

Hal ini dibuktikan dengan temuan arkeolog yang baru-baru ini telah menemukan sebuah bangunan kuno yang diduga sebagi pabrik sabun di Israel. Seperti apa tempat ini?

1 dari 2 halaman

Pabrik Sabun Tertua di Israel © Diadona

Melansir dari Atlas Obscura, di sisa-sisa rumah kuno di Kota Rahat, yang sekarang menjadi Israel Selatan, para arkeolog dan pemerintah telah yakin bahwa mereka telah menemukan pabrik sabun tertua di Israel.

Menurut Otoritas Kepurbakalaan Israel, reruntuhan ini berusia sekitar 1.200 tahun dan berasal dari periode awal Islam ketika wilayah tersebut diperintah oleh kekhalifahan Abbasiyah.

Pabrik Sabun Tertua di Israel © Diadona

Para Arkeolog menemukan sebuah struktur berpilar menyerupai bengkel dan beberapa lubang zaitun tua, yang menunjukkan bahwa minyak zaitun adalah memang bahan utama dalam produk pembersih.

Asia Barat memang memiliki sejarah panjang dan kaya dalam produksi sabun. Tulisan sejarawan Al Mukadasi dan tabib Al-Tamimi dari periode ini menyebutkan produksi sabun minyak zaitun untuk mandi.

2 dari 2 halaman

Pabrik Sabun Tertua di Israel © Diadona

Dalam mempelajari situs-situs ini, para peneliti telah berhasil mengumpulkan proses umum pembuatan sabun tradisional. Resep khusus bahkan sering kali diturunkan dari generasi ke generasi.

" Ini adalah pertama kalinya bengkel sabun setua ini ditemukan. Memungkinkan kami menciptakan kembali proses produksi tradisional industri sabun," ungkap Dr Elena Kogen Zehavi, direktur penggalian di Israel Antiquities Authority.

Walikota Rahat, Fahiz Abu Saheeben, berharap bisa membangun tempat di sini agar para pengunjuung bisa melihat kembali sejarah dalam wilayah ini. Tertarik untuk mengunjunginya?

Beri Komentar