© Chushikokuandtokyo.org
Jika mendengar kata Naruto, yang tergambar di pikiran kita adalah sosok anime kartun Naruto yang berkisah tentang Ninja. Namun, ternyata nama Naruto itu diambil dari sebuah jembatan Onaruto yang ada di Tokushima.
Yang menjadikan lokasi ini sangat ikonik adalah terdapat pusaran air yang ada di jembatan Onaruto itu. Terlihat seram, namun inilah yang justru jadi daya tarik wisata di sini. Seperti apa sih pusaran air ini? Yuk kita lihat.
Pusaran Air Naruto © chushikokuandtokyo.org
Pusaran Air Naruto ini terletak di prefektur Tokushima, tepatnya di sepanjang pantai Shikoku di Selat Naruto. Ternyata, pusaran air ini terjadi karena pertemuan gelombang air yang besar antara Laut Pedalaman Seto dan Samudra Pasifik saat pasang dan surut.
Bahkan, melansir dari Japan Guide, Pusaran air ini terjadi setiap 6 jam sekali dalam satu hari. Bahkan pusaran ini bisa terjadi 1-2 jam, tergantung dari kondisi perubahan. Ukuran pusarannya pun juga bisa bervariasi menyesuaikan intensitas pasang surut.
Pusaran Air Naruto © voyapon.com
Meskipun terlihat berbahaya, namun pusaraan ini ternyata nggak terlalu membahayakan. Oleh karena itu, sangat memungkinkan jika mendekati pusaran dengan menggunakan kapal. Ingat, menggunakan kapal, lho, jangan berenang sendiri!
Untuk bisa menikmati pusaran ini, kamu bisa memesan tiket untuk berlayar melihat dari dekat Pusaran Air Naruto dengan durasi 20-30 menit. Untuk harganya sendiri mulai dari 1.800 yen sampai 2.800 yen atau sekitar Rp 200 sampai Rp 300 ribuan.
Namun, jika kamu enggan naik kapal, kamu juga diberi opsi lain, yakni menikmati pusaran air naruto dengan menaiki jembatan besar Onaruto. jembatan ini punya ruang observasi sepanjang 450 meter yang terletak di bagian bawah jembatan dan diberi nama Uzu no Michi Observation Deck.
Pusaran Air Naruto © shikoku-guide.com
Dulunya, ruang bawah jembatan hendak dijadikan jalur kereta. Namun ternyata, dialih fungsikan menjadi ruang observatorium. Bahkan, ruang Observatorium ini berjarak 45 meter di atas pusaran air, dan lengkap dengan desain jendela kaca yang ada di lantai.
Nah, untuk bisa masuk ke ruang obsevatorium ini kamu cuma perlu membay6ar 510 yen atau sekitar Rp 70 ribu rupiah per orang. Dari sini, kamu bisa melihat langsung pusaran air di bawah kakimu.
Bagaimana? tertarik untuk melihatnya dari dekat?
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak