Negara Ini Punya Tradisi Mengenang Jatah Cuti yang Gak Diambil Pekerja

Reporter : Bagus Prakoso
Jumat, 15 Januari 2021 15:20
Negara Ini Punya Tradisi Mengenang Jatah Cuti yang Gak Diambil Pekerja
Kebiasaan orang Jepang yang memang terlalu gila kerja membuat mereka memilih tetap bekerja daripada mengambil jatah cuti.

Jepang merupakan salah satu negara yang sangat kental dengan budayanya. Mereka sangat percaya dengan leluhur sehingga memiliki banyak upacara yang dilakukan untuk mengenang leluhur mereka.

Selain itu, mereka juga kental dengan budaya-budaya yang cukup unik. Salah satunya adalah budaya upacara mengenang jatah cuti yang udah hangus atau tak diambil oleh pekerja.

Beneran ada, ya? Seperti apa sih budaya yang unik ini? Yuk kita simak!

1 dari 4 halaman

Masyarakat Jepang Jarang Mengambil jatah Cuti

Mengutip dari Vice, berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan Jepang, karyawan dari berbagai sektor yang memanfaatkan hak cutinya sepanjang tahun 2017, ternyata cuma 51,1% saja dari totalpopulasi.

Dalam survei Ipsos pada 2018 lalu, Jepang menjadi negara dengan peringkat paling rendah di antara 15 negara yang telah diteliti, terkait jumlah pekerja yang bersedia memanfaatkan jatah cuti.

Hal ini ternyata dianggap sangat tak sehat untuk pemerintah Jepang. Karenanya, mereka mengajak semua pihak untuk ikut mendorong orang mau memanfaatkan hak cuti.

2 dari 4 halaman

Yukyo Joka

Ilustrasi Ritual di Jepang © Diadona

Melansir dari Japan Today, pemerintah Jepang akhirnya mengajak masyarakat untuk menggelar ritual keagamaan pada 23 November 2019 lalu untuk mengenang dan mendoakan jatah cuti yang belum sempat terpakai.

Upacara ini diberi nama Yukyu Joka. Secara harfiah, arti dari Yukyu Joka adalah penyucian jatah cuti. Hal ini diselenggarakan oleh perusahaan bernama Ningen Co Ltd yang bekerja sama dengan kuil Buddha di Tokyo.

Dalam Sekte Buddha di Jepang, ada satu upacara khusus yang bernama Kuyo. Upacara ini digelar untuk menghormati dan menyucikan jiwa berbagai benda mati yang tidak terpakai lagi.

Jatah cuti, menurut mereka seperti halnya boneka bekas maupun baju bekas yang dianggap punya jiwa sendiri yang kecewa karena tak berguna semasa di dunia. Mereka percaya jika jiwa-jiwa benda mati tersebut tak tenang dan harus disucikan lewat serangkaian ritual.

3 dari 4 halaman

Bentuk Upacara

Ilustrasi Ritual di Jepang © Diadona

Untuk perayaan Yukyu Joka nantinya, peserta akan dipersilakan datang dan mengikuti ritual yang dipimpin oleh pendeta Buddha setempat. Kemudian mereka diminta untuk merenungkan pentingnya mengambil jatah cuti tahunan.

Panitia penyelenggara menyiapkan lebih dari 300 lentera di kawasan upacara untuk menggambarkan jiwa dari jatah cuti yang tak terpakai. Peserta diwajikan menuliskan ekspresi penyesalan karena tak sempat menggunakan jatah cutinya.

Pesan-pessan dari para peserta nantinya akan dirangkum dan ditayangkan di situs resmi kegiatan ini di kuriyaso.net. Lalu ada juga satu lentera besar di panggung utama, yang mengandung kompilasi penyesalan para pekerja yang mementingkan pekerjaan dibanding hak cutinya.

Beri Komentar