Bukannya Berdoa pada Tuhan, Masyarakat Ini Justru Punya Tradisi Menyembah Beruang

Reporter : Bagus Prakoso
Sabtu, 2 Mei 2020 06:20
Bukannya Berdoa pada Tuhan, Masyarakat Ini Justru Punya Tradisi Menyembah Beruang
Selain disembah, beruang bahkan dibunuh sebagai bentuk persembahan kepada dewa.

Tradisi animisme dan dinamisme memang ada sejak zaman sebelum masehi. Bahkan tradisi ini tak jarang ikut mempengaruhi bentuk tradisi atau budaya suatu suku.

Adapun ritual memuja beruang yang dilakukan oleh suku Ainu yang tinggal di Hokkaido, Jepang. Tradisi ini memuja beruang ini bernama Iyomante.

Ya, tradisi ini memang menyembah beruang. Tradisi ini dilakukan di musim semi. Ritual ini dilakukan dengan mengirimkan kembali jiwa beruang ke alam baka. Dengan kata lain, ritual ini membunuh beruang.

1 dari 2 halaman

Beruang yang dikorbankan bukan sembarangan. Yang dikorbankan adalah beruang anak yang ditangkap dengan indok betinanya. Induk betina akan dikorbankan terlebih dulu dalam upacara. Tujuannya adalah agar roh induk betina akan melindungi dan memberkati anak-anaknya.

Anak-anak beruan yang kehilangan ibunya itu akan dipelihara oleh suku Ainu. Hingga tiba waktunya, saat beruang sudah besar baru akan dikorbankan.

Namun, beruang kecil ini benar-benar dirawat selayaknya anak sendiri. Disusui seperti anak manusia, diberi kandang, dan diurus dengan baik selama dua tahun. Setelah dua tahun, anak beruang yang menjadi dewasa akan dibunuh menggunakan panah bamub yang dilumuri racun. Racun ini berasal dari bunga Aconitum Yesoense.

2 dari 2 halaman

Beruang yang mati akan dikuliti, ditata, dan ditempatkan di depan altar yang digantung bersama sesajen. Diakhiri dengan penembakan panah menuju gunung setelah kepala beruang diletakkan di altar. Upacara ini diharapkan mampu mengembalikan jiwa beruang kepada dwa gunung sebagai utusan desa yang terpilih. Suku Ainu percaya jika dewa gunung akan memberkati desa setelah melakukan Iyomante.

Namun, ritual Iyomante kini telah dilarang oleh pemerintah Jepang sejak tahun 1960-an. Suku Ainu masih memuja beruang sampai sekarang. Hanya saja, pemujaan ini dilakukan tanpa membunuh, dan hanya dalam bentuk festival untuk menghibur wisatawan saja.

Beri Komentar