Bukan untuk Wisata, Roller Coaster Ini Justru Dirancang untuk Mengakhiri Hidup!

Reporter : Bagus Prakoso
Senin, 19 Oktober 2020 18:20
Bukan untuk Wisata, Roller Coaster Ini Justru Dirancang untuk Mengakhiri Hidup!
Roller Coaster ini dirancang bagi orang yang ingin melakukan bunuh diri dnegan cara dan pengalaman yang berbeda.

Roller Coaster adalah salah satu wahana yang digemari para pecinta wisata ekstrem. Di dalam Roller Coaster, kita akan dibuat jungkir balik sampai kita berteriak minta ampun dibuatnya. Meskipun menakutkan, menaiki Roller Coaster ternyata memiliki sensasi adrenalin tersendiri untuk para pecinta wahana yang mendebarkan jantung.

Meskipun wisata ini cukup berbahaya, namun, Roller Coaster sudah dirancang sedemikian rupa agar tetap menjaga keamanan para penumpang.

Namun, berbeda dengan roller coaster biasanya, ternyata ada Roller Coaster yang justru dibuat untuk orang yang ingin mengakhiri hidupnya. Seperti apa Roller Coaster ini? Yuk kita simak!

1 dari 2 halaman

Euthanasia Roller Coaster

Euthanasia Roller Coaster © Diadona

Roller Coaster pembunuh ini diberi nama Euthanasia Roller Coaster. Roller Coaster ini dirancang oleh seorang seniman, penulus, dan juga seorang teknisi asal Lituania bernama Julijonas Urbonas.

Melansir dari National Geographic, Roller Coaster yang memang didesain untuk membunuh penumpangnya ini sebenarnya merupakan bagian dari reset penelitian untuk mendapat gelar PhD di Royal College of Art, Inggris.

Lalu bagaimana proses kematian itu bisa terjadi saat menaiki Euthanasia Roller Coaster ini?

Penumpang akan duduk dan menggunakan alat pantau kesehatan di tubuhnya. Dalam perjalanan naik menuju ujung menara roller coaster setinggi 500 meter, penumpang diharapkan memiliki cukup waktu untuk melakukan retrospeksi diri selama masa hidup. Sementara itu, penumpang sambil memperhatikan benda-benda di atas tanah tampak semakin mengecil dan merasakan kereta membawanya ke atas secara perlahan.

Melewati puncak, penumpang akan merinding sembari mendapat hembusan angin. Di sinilah penumpang akan mengalami vertigo. Di ketinggian ini, penumpang akan sulit bernafas. Bahkan bisa saja penumpang sudah dalam keadaan tak sadarkan diri karena otak kekurangan oksigen.

Pada puncaknya, tubuh sudah tak lagi bisa dirasakan dan orang akan mulai berhalusinasi. Kemudian Roller Coaster akan turun dengan kecepatan 360 km/jam menuju putaran euler spiral yang berjumlah 7 buah. Tiap putaran makin lama akan semakin kecil.

Setelah memasuki lima atau enam putaran, otak akan benar-benar mengalami kekurangan oksigen dan akhirnya tak berfungsi lagi karena efek g-force.

2 dari 2 halaman

Pro Kontra

Sayangnya, Euthanasia Roller Coaster ini justru mendapat banyak cercaan dari berbagai pihak. Melansir dari Daily Mail, seorang peneliti bernama Dr. Peter Saunders mengatakan jika hal tersebut justru akan menyebabkan kematian secara serius.

Namun, Julijonas punya pendapat sendiri mengenai hal itu. Meskipun ia membuat Roller Coaster ini untuk seseorang yang ingin bunuh diri dengan cara yang berbeda, namun ia juga mengatakan jika Euthanasia Roller Coaster tidak akan membuat orang meninggal dunia, kecuali dia punya penyakit jantung.

Beri Komentar