Freepik
Dalam era digital yang semakin canggih, berbagai jenis kejahatan pun ikut berkembang. Salah satu jenis penipuan yang semakin umum terjadi adalah love scamming atau penipuan berkedok cinta. Modus penipuan ini memanfaatkan perasaan emosional manusia, terutama dalam konteks percintaan, untuk mencuri uang atau informasi pribadi.
Love scamming adalah tindakan penipuan di mana penipu berpura-pura jatuh cinta atau tertarik secara romantis kepada korban dengan tujuan untuk mendapatkan uang, informasi pribadi, atau keduanya. Penipuan ini seringkali terjadi dalam konteks hubungan jarak jauh, di mana penipu berusaha membangun ikatan emosional dengan korban melalui komunikasi online seperti pesan teks, panggilan video, atau media sosial.
love scamming © freepik
Pembentukan Ikatan Emosional: Penipu akan memulai dengan berpura-pura menjadi seseorang yang penuh perhatian dan memahami. Mereka akan mengirim pesan-pesan manis dan penuh perhatian kepada korban untuk menciptakan ikatan emosional.
Cerita Palsu: Penipu akan menciptakan cerita-cerita tragis atau mengharukan untuk menarik simpati korban. Mereka mungkin akan mengaku sebagai korban bencana alam, kematian anggota keluarga, atau masalah keuangan yang mendesak.
Permintaan Uang: Setelah ikatan terbentuk, penipu akan meminta uang kepada korban dengan berbagai alasan yang mengharukan. Permintaan ini dapat dikemas dalam cerita palsu tentang krisis atau kebutuhan mendesak.
Manipulasi Emosi: Penipu akan terus memainkan emosi korban, seperti rasa cinta dan simpati, untuk memastikan mereka terus memberikan uang atau informasi pribadi.
Identitas Palsu: Penipu sering menggunakan identitas palsu atau mengambil foto-foto dari internet untuk menciptakan profil palsu yang meyakinkan.
love scamming © freepik
Waspada terhadap Orang yang Terlalu Cepat Dekat: Jika seseorang terlalu cepat mengaku cinta atau terlalu intens dalam komunikasi awal, itu bisa menjadi tanda peringatan.
Periksa Identitas Online: Lakukan pencarian online tentang seseorang untuk memastikan bahwa identitas dan ceritanya konsisten.
Jangan Memberikan Informasi Pribadi atau Keuangan: Jangan pernah memberikan informasi pribadi, nomor rekening bank, atau detail keuangan kepada seseorang yang baru dikenal secara online.
Jangan Mudah Percaya pada Cerita Penuh Simpati: Tetaplah kritis terhadap cerita-cerita tragis yang muncul dalam percakapan. Penipu sering menggunakan cerita sedih untuk memancing emosi.
Bicarakan dengan Orang Terdekat: Jika kamu merasa ragu atau curiga, bicarakan dengan teman atau anggota keluarga kamu sebelum mengambil tindakan apa pun.
Love scamming adalah ancaman serius dalam dunia digital yang dapat merugikan secara finansial dan emosional. Penting bagi kita semua untuk tetap waspada dan bijak dalam berinteraksi secara online, terutama dalam konteks percintaan jarak jauh. Dengan mengenali tanda-tanda peringatan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai dari modus penipuan berkedok cinta yang merugikan ini.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak