© Shutterstock
Anemia terjadi saat jumlah sel darah merah dan hemoglobin lebih rendah dari batas normal. Hemoglobin berfungsi membawa oksigen, sedangkan sel darah merah berperan penting untuk menjaga fungsi darah.
Oleh karena itu, anemia bisa meningkatkan risiko terserang penyakit jantung atau komplikasi jantung. Anemia ternyata tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga bisa menyerang janin dalam kandungan.
Apa penyebab anemia pada janin dalam kandungan? Simak penjelasan lengkap di bawah ya!
Melansir jurnal kesehatan yang diterbitkan oleh Johns Hopkins Medicine, anemia pada janin bisa disebabkan karena ketidakcocokan jenis darah Moms dan janin. Kondisi itu biasa disebut isoimunisasi.
Pada kondisi isoimunisasi, antibodi Moms menghancurkan sel darah merah pada janin. Akibatnya, virus bisa mengganggu sistem kerja sumsum tulang janin yang berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah. Itulah sebabnya, produksi sel darah merah untuk janin menurun hingga menyebabkan anemia.
Anemia pada janin juga bisa disebabkan oleh janin yang kehilangan darah dari sistem sirkulasi. Kondisi ini bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya kondisi kesehatan Moms yang mulai menurun.
Kerusakan pada struktur jantung atau pembuluh darah janin juga bisa menyebabkan anemia. Itulah sebabnya, Moms dianjurkan untuk rutin memantau perkembangan janin dalam kandungan ke dokter.
Anemia pada janin ternyata juga bisa disebabkan oleh sang ayah. Artinya, janin yang mewarisi antigen darah atau protein tertentu dari ayah memiliki kemungkinan untuk terserang anemia selama dalam kandungan.
Kondisi ini biasa disebut alloimunisasi. Kondisi tersebut menyebabkan sistem kekebalan tubuh Moms membentuk antibodi yang menyerang dan menghancurkan sel darah merah janin dalam kandungan.
Anemia pada janin bisa dideteksi ketika Moms rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Untuk mengetes kemungkinan anemia pada janin, Moms harus menjalani tes seperti ultrasonografi prenatal.
Tes itu bisa mendeteksi tanda-tanda gagal jantung pada janin atau ada tidaknya aliran darah yang tidak biasa dalam pembuluh darah.
Penanganan ibu hamil yang memiliki janin dengan kondisi anemia bisa berbeda antara satu dan lainnya. Beberapa ibu hamil mungkin hanya perlu ditangani menggunakan amniosentesis atau dalam beberapa kasus memeriksa darah mama menggunakan teknologi DNA bebas sel. Jika kondisi anemia pada janin dinilai cukup parah, maka janin mama mungkin memerlukan transfusi darah.
Itu tadi informasi tentang anemia pada janin dalam kandungan. Semoga bermanfaat!
7 Perlengkapan Wajib untuk Cewek yang Baru Mulai Lari
7 Kalimat Sederhana yang Sebaiknya Diucapkan Orang Tua kepada Anak Sebelum Tidur
Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease
Resep Creme Brulee Tanpa Oven yang Lembut dan Creamy
Anak Masih Ngompol? Tenang, Ini Batas Usia Normal dan Cara Mengatasinya
Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr
Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease
Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”
Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan