Perayaan Pelantikan Joe Biden Jadi Presiden AS, Angkat Bursa Saham Global

Reporter : Hevy Zil Umami
Jumat, 22 Januari 2021 18:54
Perayaan Pelantikan Joe Biden Jadi Presiden AS, Angkat Bursa Saham Global
Pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan euforia bagi pasar saham. Baik secara global maupun domestik.

Di AS, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,83 persen pada 31.188,38, S&P 500 juga naik 1,39 persen pada 3.851,85 dan Nasdaq Composite naik 1,97 persen pada 13.457,25.

Pasar saham Eropa pun menyambut positif pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada perdagangan Rabu 20 Januari 2021 waktu setempat.

1 dari 3 halaman

Ilustrasi Saham © Diadona

Indeks saham Eropa Stoxx600 naik 0,7 persen didukung sektor otomotif yang lebih kuat. Sektor saham otomotif memimpin kenaikan, naik 2,7 persen. Sebagian besar bursa utama bergerak di zona positif.

Kepala Riset PT Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan, saat ini investor sedang mempertimbangkan implikasi dari kebijakan Joe Biden. Ini menyebabkan Wall Street ditutup pada rekor tertinggi dalam perdagangan Rabu, 20 Januari 2021.

2 dari 3 halaman

Ilustrasi Saham © Diadona

" Indeks AS ditutup pada rekor tertinggi baru pada hari Rabu karena investor menyambut pelantikan presiden Joe Biden dan pelaku pasar mempertimbangkan implikasi dari kebijakan pemerintahan yang akan datang," katanya.

Bursa saham Asia juga sebagian besar menguat pada Kamis 21 Januari 2021 setelah wall street melonjak menanggapi positif pelantikan Presiden AS Joe Biden. Indeks saham Shanghai turun 1,07 persen ke posisi 3.621,26. Indeks saham Shenzhen naik 1,95 persen ke posisi 15.520,60. Sementara itu, Indeks Saham Hang Seng Hong Kong turun 0,12 persen ke posisi 29.927,76.

3 dari 3 halaman

Ilustrasi Saham © Diadona

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 menguat 0,82 persen menjadi 28.756,86. Indeks saham Topix naik 0,6 persen menjadi 1.860,64.

Bank sentral Jepang telah mempertahankan kebijakan moneternya dengan suku bunga pinjaman jangka pendek minus 0,1 persen dan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun sekitar nol persen.

Indeks saham Kospi Korea Selatan naik 1,49 persen ke posisi 3.160,84. Indeks saham BSE Sensex India turun 0,34 persen menjadi 49.624. Indeks saham Australia naik 0,79 persen menjadi 6.823,70.

Beri Komentar