© 2021 Https://www.unsplash.com/Vincent Burkhead
Retakan halus atau retakan rambut disebabkan oleh faktor non-struktural, seperti perbedaan pemuaian material dan penyusutan terkait suhu, serta komposisi material yang tidak tepat.
Sedangkan dinding yang lembab-biasa disebut bedwets-disebabkan oleh rembesan air hujan, celah yang terbentuk di persimpangan antara dinding rumah dengan rumah sebelah, dan pengecatan dinding luar yang tidak sempurna.
Setelah digeledah, dikutip dari Liputan6.com, ternyata ada beberapa alasan mengapa dinding rumah retak. Berikut penjelasannya.
Ilustrasi Tembok Rumah © 2021 https://www.unsplash.com/Pika Alyani
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cuaca dapat menyebabkan dinding rumah bunda retak. Pasalnya, cuaca hangat atau dingin bisa memengaruhi bahan bangunan untuk mengembang atau menyusut.
Retakan tidak selalu panjang atau lebar, tetapi dimulai dari retakan kecil. Jika di dalam rumah bunda terdapat dinding yang retak dan berukuran kecil, sebaiknya jangan meremehkannya agar tidak menimbulkan masalah lain yang lebih serius.
Ilustrasi Tembok Rumah © 2021 https://www.unsplash.com/Sharon Mccutcheon
Salah satu faktor beratnya dinding dinding adalah karena banyaknya beban yang diletakkan pada lantai atau langit-langit. Bisa jadi jika memiliki hunian dua lantai, beban beban di lantai dua sangat berat sehingga dinding bisa mengalami keretakan.
Ilustrasi Tembok Rumah © 2021 https://www.unsplash.com/Joao Lucas Stutz
Memiliki struktur bangunan yang salah dapat menjadi penyebab dinding pada dinding retak. Kondisi struktur yang bermasalah biasanya tidak hanya terjadi pada dinding yang retak, tetapi juga terjadi pada pintu yang melengkung atau lantai yang tidak rata.
Jika kondisi itu terjadi di rumah bunda, sebaiknya segera minta kontraktor bangunan untuk memperbaikinya. Sebab, jika dibiarkan akan membahayakan hidup bunda.
Ilustrasi Tembok Rumah © 2021 https://www.unsplash.com/Samantha Gades
Tak bisa dipungkiri, penyebab retaknya dinding sejak awal memang salah dengan bahan bangunannya. Bahan bangunan yang tidak memenuhi syarat akan menentukan daya lekat bahan lain seperti semen pada proses plesteran. Untuk itu, bunda harus jeli dalam memilih bahan bangunan dan memperhatikan tahapan proses pembangunan rumah hingga tahap penyelesaian.
Ingat, ciri rumah yang kokoh adalah strukturnya yang kuat dan kokoh, serta memiliki dinding yang tidak mudah retak. Untuk membangun rumah yang kokoh, bunda harus memulainya dengan memilih semen yang tepat. Semen yang dapat membangun struktur yang kuat dan tahan lama, serta semen yang dapat membuat dinding tampak halus dan indah.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak