© Shutterstock
Otot yang terasa kaku sebenarnya umum terjadi. Meski begitu, perlu diwaspadai bahwa ada penyebab kaku otot yang cukup serius, yaitu stiff person syndrome.
Stiff person syndrome, atau disebut juga sindrom Moersch-Woltman, adalah kondisi gangguan pergerakan tubuh akibat kelainan sistem imun langka yang memengaruhi saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Penderita sindrom orang kaku ini umumnya akan mengalami kekakuan otot tubuh bagian atas yang diikuti dengan kekakuan otot kaki dan bagian tubuh lainnya. Selain kaku, pada beberapa penderita, otot juga bisa mengalami kram yang menyakitkan.
Seiring waktu, stiff person syndrome bisa membuat postur tubuh menjadi berubah. Kalau sudah parah, perubahan postur tubuh ini bisa menyebabkan penderita kesulitan berjalan atau bergerak.
Stiff person syndrome termasuk kelainan yang sangat langka atau jarang terjadi. Melansir Cleveland Clinic, diperkirakan hanya 1 dari 1 juta orang yang mengalami kondisi ini.
Selain itu, penderita perempuan 2 kali lebih banyak dari penderita laki-laki.
Tahapan gejala stiff person syndrome adalah sebagai berikut:
Selain otot kaku, kram otot juga bisa terjadi selama beberapa detik, menit, atau jam, di seluruh atau beberapa bagian tubuh.
Kram dapat terjadi secara tiba-tiba atau dipicu oleh beberapa faktor, seperti suara yang keras, sentuhan langsung, udara yang dingin, atau emosi dan stres.
Sampai saat ini, masih belum diketahui secara pasti penyebab dari stiff person syndrome. Tapi, banyak peneliti percaya bahwa kelainan ini disebabkan oleh gangguan autoimun.
Pada stiff person syndrome, umumnya sistem imun atau antibodi menyerang enzim yang disebut dengan glutamic acid decarboxylase (GAD). Sekitar 60—80% penderita sindrom memiliki antibodi terhadap GAD.
Enzim ini berfungsi menghasilkan neurotransmitter atau senyawa kimia bernama gamma-aminobutyric acid (GABA) yang membantu mengendalikan pergerakan otot.
Akibat enzim GAD diserang, jumlah GABA menurun msehingga menyebabkan otot menjadi kaku.
Selain antibodi yang menyerang enzim GAD, stiff person syndrome juga mungkin disebabkan oleh antibodi terhadap protein amphiphysin pada beberapa penderita.
Protein ini berada di pusat saraf dan berfungsi membantu sel saraf berkomunikasi satu sama lain.
Meski begitu, belum dapat dipastikan jika sindrom ini memang disebabkan adanya gangguan terhadap enzim GAD. Faktanya, ada juga penderita stiff person syndrome yang tidak memiliki antibodi terhadap enzim GAD dan memiliki jumlah enzim yang normal.
Agar lebih pasti, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis stiff person syndrome, yang meliputi berikut ini:
Pengobatan sindrom orang kaku umumnya akan dilakukan berdasarkan gejala yang dialami. Tapi, berikut obat-obatan yang biasanya diberikan untuk meredakan gejala sindrom ini:
Selain obat-obatan tersebut, beberapa pilihan penanganan lainnya meliputi:
Bersama dengan penggunaan obat, ada juga terapi yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejala, seperti:
Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Resep Shrimp Scampi Garlic Butter yang Super Creamy dan Segar, Yummy!
Kata Siapa Bulking Gak Cocok untuk Wanita? Ini 5 Manfaatnya!
Rayakan 17 Tahun Debut, IU Pilih Berbagi Lewat Donasi Rp2,9 Miliar
Marion Jola Hadiri Wisuda S2 Mamanya di Usia 49 Tahun, Bukti Pendidikan Tak Kenal Usia
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
6 Potret Syifa Hadju Hadiri New York Fashion Week 2026 Bareng Coach, Stunning!
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia