Sering Pura-pura Sakit? Bisa jadi Kamu Kena Sindrom Munchausen

Reporter : Mila
Sabtu, 12 Juni 2021 07:57
Sering Pura-pura Sakit? Bisa jadi Kamu Kena Sindrom Munchausen
Banyak faktor kenapa orang suka pura-pura sakit.

Pernahkah kamu berpura-pura sedang sakit? Bisanya ini dilakukan karena alasan tertentu, entah untuk sekadar mencari perhatian atau karena ingin menghindari sesuatu.

Dalam dunia medis, berpura-pura sakit dikenal sebagai sindrom munchausen. Apa itu sindrom munchausen? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1 dari 3 halaman

Mengenal Sindrom Munchausen

Menurut keterangan dari National Health Service (NHS), sindrom munchausen adalah gangguan psikologis di mana seseorang berpura-pura sakit atau sengaja membuat dirinya sakit. Hal ini dilakukan supaya orang-orang peduli padanya dan kemudian ia bisa menjadi pusat perhatian.

Nama sindrom munchausen diambil dari seorang bangsawan Jerman, Baron Munchausen, yang terkenal berkat menceritakan kisah-kisah yang tidak bisa dipercaya.

2 dari 3 halaman

Ciri Sindrom Munchausen

Pengidap sindrom munchausen biasanya punya perilaku yang khas. Antara lain berpura-pura punya gejala fisik, seperti nyeri dada atau sakit perut. Bahkan, mereka kadang nekat membuat dirinya sakit dan menyabotase tubuh sendiri.

Ciri-ciri lainnya adalah mereka biasanya berpura-pura punya gejala psikologis. Misalnya, mengaku mendengar suara atau melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada.

Perlu diwaspadai, kebanyakan pengidap sindrom munchausen sangat manipulatif. Dalam kasus ekstrem, mereka tak ragu menjalani pengobatan yang menyakitkan, walaupun mereka tahu itu tidak perlu dilakukan.

3 dari 3 halaman

Mengobati Sindrom Munchausen

Mengatasi sindrom munchausen agak sulit karena kebanyakan pengidapnya tidak mengakui bahwa mereka memiliki masalah tersebut dan menolak pengobatan. Ini membuat profesional kesehatan memakai pendekatan non-konfrontatif yang lembut.

Yang jelas, pengidap sindrom Munchausen punya masalah dengan mental, tetapi sering kali mengaku memiliki penyakit fisik. Jika mereka sudah mengakui perilakunya, bisa langsung dirujuk ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.

Itu tadi fakta seputar pura-pura sakit atau sindrom munchausen. Semoga informasi ini bermanfaat!

Beri Komentar