Makanan Unik dan Viral Honey Jelly, Apakah Aman Bagi Kesehatan?

Reporter : Magang Asik
Selasa, 31 Agustus 2021 16:00
Makanan Unik dan Viral Honey Jelly, Apakah Aman Bagi Kesehatan?
Makanan unik yang sedang digemari anak muda

Tren dari media sosial seperti tidak ada habisnya. Setelah sebelumnya pernah viral beberapa makanan seperti dalgona coffee, corndog, hingga martabak sultan, kali ini publik sedang ramai membahas sebuah makanan unik yaitu honey jelly. Makanan ini berbahan dasar madu yang dibekukan. Namun, kini semakin banyak kreasi honey jelly yang dibuat dari berbagai minuman kemasan dan sirup jagung yang diberi permen atau coklat, lalu kemudian dibekukan.

Banyak orang yang mulai mencoba membuat honey jelly ini dirumah melalui resep-resep yang beredar di media sosial. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai akun yang mereview makanan ini, mulai dari video review di TikTok hingga beberapa youtuber mukbang juga ikut meramaikan tren honey jelly ini. Kepopuleran makanan unik ini begitu melesat cepat, namun apakah makanan ini aman untuk dikonsumsi?

Honey Jelly

Honey Jelly

1 dari 5 halaman

Jumlah Kalori Pada Madu

Pada awalnya, tren honey jelly menggunakan bahan dasar madu. Seperti yang kita ketahui, madu merupakan salah satu pemanis alami yang dipilih untuk menggantikan gula dan pemanis lain karena dipercaya madu memiliki kandungan yang lebih sehat dibandingkan dengan pemanis lain. Dilansir dari berbagai sumber, dalam 100 gram madu terkandung 304 kcal. Menurut penelitian yang ditulis dalam Journal Of Nutrition menyebutkan, bahwa ternyata madu memiliki pengaruh yang tidak jauh beda dengan pemanis lain pada tubuh meskipun madu memiliki kandungan vitamin B.

Madu Memiliki Reaksi Yang Sama Dengan Pemanis Lain Ketika Dicerna Oleh Tubuh © Diadona

Batas Konsumsi Gula © Diadona

Batas Konsumsi GulaDalam Sehari © Diadona

Batas Konsumsi Gula Dalam Sehari © Diadona

Batas Koonsumsi Gula Dalam Sehari © Diadona

2 dari 5 halaman

Pemanis Pada Minuman Berkarbonasi

Selain madu, honey jelly juga ada yang terbuat dari minuman kemasan, salah satu contonya adalah minuman berkarbonasi. Jenis gula dalam minuman berkarbonasi adalah jenis gula fruktosa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sanchez dan Lozada, jumlah fruktosa yang aman dikonsumsi adalah yang memiliki kadar 25-40 gram per hari. Fruktosa ini hanya dapat dicerna oleh hati dan menghasilkan beberapa zat, salah satunya adalah trigliserida. Jika kita mengonsumsi fruktosa secara berlebih, trigliserida akan menumpuk pada hati dan nantinya akan merusak organ hati tersebut. 

Minuman Soda Memiliki Kandungan Gula tinggi © Diadona

3 dari 5 halaman

Batas Konsumsi Gula Dalam Sehari

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa batas konsumsi gula yang disarankan per hari adalah 50 gram atau sama dengan 5-9 sendok teh gula. Dan menurut American Heart Association (AHA) membagi batas jumlah konsumsi gula per hari berdasarkan jenis kelamin, yakni:

Laki-laki: 150 kcal/ hari atau setara 37,5 gram atau 9 sendok teh

Wanita: 100 kcal/ hari atau setara 25 gram atau 6 sendok teh

Batas Koonsumsi Gula Dalam Sehari © Diadona

4 dari 5 halaman

Dampak Negatif Jika Kadar Gula Dalam Darah Tinggi

Semakin tinggi jumlah konsumsi gula, maka akan banyak hal negatif yang akan memengaruhi kesehatan kita. Mulai dari gagal ginjal, osteoporosis, kerusakan saraf, terjadinya masalah pada berat badan, meningkatnya gula dalam darah yang memicu penyakit diabetes, meningkatkan tekanan darah, hingga memicu penyakit jantung. 

Kadar Gula Tinggi Dapat Memicu Penyakit Jantung © Diadona

Gula Darah Yang Tinggi Dapat Meningkatkan Berat Badan © Diadona

 

5 dari 5 halaman

Wah, Diazens perlu memperhatikan jumlah konsumsi gula dalam makanan dan minuman per hari, nih. Bukan berarti kita nggak boleh mengonsumsi makanan manis nih, tetapi kita perlu menyesuaikan jumlah kandungan gula dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi. Kalian boleh untuk mencoba makanan honey jelly ini, tapi ingat untuk menyesuaikan konumsinya, ya. Jangan lupa untuk selalu menjaga protokol kesehatan, mengoonsumsi makanan bergizi, dan menjaga jarak dalam beraktifitas ya, Diazens.

(Penulis: Intan Rachma)

Beri Komentar