Jarang Piknik Ternyata Menyebabkan Nature Deficit Disorder lho!

Reporter : Mila
Jumat, 16 Desember 2022 06:57
Jarang Piknik Ternyata Menyebabkan Nature Deficit Disorder lho!
Hayoo, siapa di sini yang jarang piknik?

Menurut Holding BUMN Pariwisata In Journey, masyarakat Indonesia masuk dalam populasi yang kurang piknik. Melansir dari data UNWTO, orang Indonesia rata-rata hanya piknik 2,6 kali dalam setahun. Jumlahnya jauh lebih kecil daripada negara Asia lainnya, seperti Malaysia, Jepang dan China. Padahal, piknik adalah salah satu solusi untuk melepas penat dan meredam stres.

Fenomena kurang piknik ini bisa mengacu pada nature deficit disorder. Istilah tersebut awalnya diperkenalkan dalam buku berjudul Last Child in The Woods: Saving Our Children From Nature Deficit Disorder karya Richard Louv.

Nature deficit disorder diartikan sebagai kurangnya waktu bermain di alam sehingga berpotensi mengalami masalah kesehatan. 

1 dari 6 halaman

Penyebab Nature Deficit Disorder

Nature deficit disorder belum diakui sebagai gangguan mental hingga saat ini. Meski begitu, Richard Louv mengumpulkan data-data hasil risetnya untuk mendeskripsikan kondisi seseorang yang mengasingkan diri dari alam. Beberapa penyebab nature deficit disorder, yaitu:

  • Orang tua yang selalu mengekang atau terlalu protektif. Alhasil, anak lebih sering di dalam rumah untuk memastikan keamanannya.
  • Minimnya ruang terbuka atau area alam di daerah perkotaan. Meskipun ada taman, seringkali ada larangan untuk menginjak rumput. Hal ini yang membuat orang-orang kurang terkoneksi dengan alam. 
  • Pesatnya perkembangan teknologi. Kini, anak-anak cenderung lebih memilih bermain gadget, smartphone, game, dan menonton televisi ketimbang bermain di luar rumah.

2 dari 6 halaman

Mengatasi Fenomena Nature Deficit Disorder

Jawabannya jelas  bermain ke alam. Kamu dan keluarga bisa piknik di ruang terbuka, mengunjungi pantai atau mendaki gunung. Selain itu, mulai batasi pemakaian gadget pada Si Kecil dan dorong mereka untuk bermain di luar bersama teman-temannya.

3 dari 6 halaman

Kalau kamu benar-benar tidak punya waktu luang untuk berlibur, kamu bisa membuat kebiasaan sederhana cukup dengan berada di luar ruangan saja. Misalnya, berjalan-jalan ke taman di dekat rumah atau kantor atau berkebun.

4 dari 6 halaman

Kamu juga bisa mengubah rumah agar memperoleh nuansa alam di dalamnya. Caranya dengan menanam berbagai jenis tanaman dan membuka jendela lebar-lebar supaya sirkulasi udara di dalam rumah semakin sejuk. Dengan demikian, kamu tetap bisa merasakan sentuhan alam meski hanya di rumah saja.

5 dari 6 halaman

Nah, semoga informasi ini bermanfaat ya!

Beri Komentar