Gejala Chikungunya pada Anak tanpa Demam dan Pengobatannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Selasa, 7 April 2020 17:30
Gejala Chikungunya pada Anak tanpa Demam dan Pengobatannya
Karena gejala chikungunya yang mirip, penyakit ini sering dikira penyakit Demam Berdarah.

Selain demam berdarah dan malaria, satu lagi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yaitu penyakit chikungunya. Dan gejala chikungunya ini punya banyak kesamaan klinis dengan demam berdarah dan virus zika, sehingga sering salah didiagnosis di daerah di mana kedua penyakit tersebut memang sudah biasa.

Penyakit chikungunya pertama kali ditemukan selama wabah di Tanzania selatan di taun 1952. Dilansir dari laman WHO.int, nama chikungunya berasal dari bahasa Kimakonde yang berarti 'berkerut', merujuk pada penampilan bungkuk penderitanya karena gejala chikungunya berupa nyeri sendi.

Di tahun 2015 lalu, wabah penyakit chikungunya melanda Amerika Serikat dengan laporan sebesar 896 kasus.

1 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Chikungunya

ilustrasi flu pilek demam © Diadona

Virus yang menyebabkan gejaa chikungunya bakalan menyebabkan demam yang berlangsung selama beberapa hari dan nyeri sendi yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Dan gejala chikungunya ini mirip dnegan penyakit lain kayak demam berdarah, trus biasanya muncul setelah nyamuk menggigit seseorang. Gejala chikungunya yang paling umum diantaranya:

Demam

Gejala chikungunya berupa demam ini kadang mencapai 38.8 sampai 40.5 derajat celcius dengan menggigil yang berlangsung selama 2 - 3 hari. Setelah demam mereda, lalu dia bisa datang lagi selama 1 - 2 hari setelah periode afebris 4 - 10 hari.

Gejala chikungunya punya masa inkubasi selama 3 - 7 hari dan bisa menyerang semua kelompok umur dan semua jenis kelamin. Persentasi seseorang bisa terkena penyakit setelah mengalami infeksi yaitu sebesar 40 - 85 persen.

Nyeri Sendi

Nyeri sendi pada gejala chikungunya ini sering terjadi pada sendi jari dan kaki dan rasanya kayak tulang patah. Nyeri juga menimpa lutut, pergelangan kaki dan punggung bagian bawah. Nggak cuman itu aja, nyeri saat gejala chikunya biasa juga terjadi di lokasi di mana penderita pernah mengalami cedera di masa lalu.

Nyeri Otot

Gejala chikungunya nyeri otot biasanya juga diiringi dengan kelelahan yang parah. Banyak penderita yang sampai susah bangun dari tempat tidur berhari-hari. Beberapa juga memiliki gejala chikungunya pembengkakan kelenjar getah bening , mual, ruam (benjolan kecil, seringkali merah).

Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala chikungunya juga muncul dalam bentuk sariawan, iritasi mata atau bahkan penderita mengalami kebingunga serta kesulitan bernapas. Selain itu, ada juga gejala langka yang jarang banget terjadi pada penderita.

Gejala chikungunya juga punya tingkat keparahan yang berbeda. Meski begitu, penyakit ini jarang menimbulkan kematian.

Sebagian besar gejala chikungunya sembuh dalam beberapa hari atau dalam satu sampai dua mingu. Ini bisa terjadi terutama bagi mereka yang masih muda. Demam gejala chikungunya juga seringnya sih cuman berlangsung selama dua atau tiga hari trus hilang dengan tiba-tiba.

Mereka yang lebih muda cenderung mengalami gejala chikungunya yang lebih pendek dibanding yang sudah tua. Tapi bagi sebagian orang, penyakit ini bisa berlangsung lama dengan gejala yang berulang, terutama nyeri sendi. Gejala chikungunya nyeri sendi ini bahkan bisa berlangsung beberapa bulan bahkan bertahun-tahun.

2 dari 4 halaman

Gejala Chikungunya pada Anak

ilustrasi anak demam © Diadona

Anak sangat rentan terkena penyakit chikungunya karena aktivitas nyamuk memuncak di jam-jam siang hari, saat anak-anak sedang keluar dan bermain. Pada saat inilah mereka jadi rentan terkena gigitan nyamuk.

Gejala chikungunya pada anak ditandai dengan munculnya kondisi sebagai berikut:

  • Demam tinggi antara 4 hingga 7 hari
  • Nyeri otot pada persendian, disertai dengan pembengkakak
  • Ruam tubuh
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Kelelahan dan sakit mata
  • Konjungtivis
  • Imobilitas atau nyeri sendi di pergelangan tangan atau kaki.

3 dari 4 halaman

Gejala Chikungunya tanpa Demam

Ilustrasi Nyamuk © Diadona

Diketahui demam menjadi gejala utama pada penyakit cikungunya. Tapi, mungkin nggak sih kalau chikungunya ini hadir tanpa melibatkan demam?

Sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan oleh General and Family Medicine di tahun 2015 lalu menyatakan ada sebuah kasus di mana seorang penderita berusia 25 tahun yang mengalami nyeri sendi selama berminggu-minggu tanpa merasakan adanya gejala demam.

Beberaap waktu sebelumnya dia mengunjungi wilayah yang rentan dengan penyakit chikungnya ini. Gejala yang dia alami berawal dari ruam dan nyeri sendi secara sistemik tanpa adanya gejala chikungunya berupa demam sama sekali.

Padahal, dari hasil kajian, sebanyak 86 sampai 100 persen penderita mengalami demam desertai denga nyeri sendi, sakit kepala, dan ruam. Demam tersebut hingga bersuhu 38.5 samapi 40 derajat celcius dan berlangsung selama 3 ssampai 5 hari. Gejala cikungunya berupa ruam juga mempengaruhi hampir 40 sampai 75 persen penderita.

Gejala chikungunya sebagian besar mereda setelah dua minggu, tapi nyeri sendi bertahan selama bertahun-tahun pada beberapa pasien, yang mungkin terjadi karena adanya inflamasi abnormal.

Sesuai dengan namanya yaitu chikungunya yang dalam dialek Kimakomnde berarti 'berjalan membungkung', menjelaskan kenapa gejala chikungunya berupa nyeri sendi ini sangat mengganggu bagi penderitanya.

4 dari 4 halaman

Gejala Chikungunya dan Pengobatannya

Ilustrasi obat ibuprofen © Diadona

Nggak ada obat khusus untuk penyakit ini. Perawatan yang dilakukan untuk meredakan gejala chikungunya, yaitu dengan banyak istirahat, menjaga tubuh biar tetap terhidrasi. Demam dann rasa sakit bisa diredakan dengan acetaminophen, ibuprofen, atau naproxen. Beberapa dokter telah melihat.

Karena gejala chikungunya ini sering hampir terlihat sama kayak gejala demam berdarah, maka perawatannya pun sering keliru. Makanya, penting buat mencari pertolongan medis yang sesuai dengan kondisinya mengingat beberapa obat penurun demam nggak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat malaria.

Beri Komentar