Emas merupakan salah satu simbol sebuah kemewahan. Karena itu lah banyak hal kini dipadukan dengan emas, tak terkecuali dengan makanan. Misalnya seperti olahan sushi, donat atau bahkan es krim yang bertabur emas.
Adanya tambahan emas memang seketika membuat suatu hal terlihat mewah dengan kilaunya. Namun yakin nggak sih kalau emas benar-benar aman untuk di konsumsi?
Dilansir dari Food&Wine.com, sebenarnya selama berabad-abad lalu lembaran emas murni yang ditumbuk tipis telah digunakan sebagai hiasan di berbagai olahan kue khas Eropa. Ada juga yang mmebuatnya sebagai camuran teh hijau di Jepang.
Meski sebagian orang masih beranggapan jika emas adalah hal yang umumnya digunakan untuk perhiasan, namun ternyata emas pada makanan berbeda jenis lho.
“ Saat kamu menyantap makanan bertabur emas, bukan berarti memakan cincin emas kamu sendiri. Emas yang digunakan pada masakan harus memiliki kandungan sebesar 23-24 karat. Ini bukan emas yang sama dengan emas yang digunakan untuk membuat perhiasan karena mungkin mengandung racun dan berbahaya jika dikonsumsi,” kata Alexandra Oppenheimer seorang ahli nutrisi asal New York.
McDonald's Bertabur Emas © chip.com
Ia pun menambahkan jika eams pad makanan sebenarnya memiliki istilah nama E-175. Ini merupakan istilah dari European Food Safety Administration (EFSA) saat mengidentifikasi bahan makanan berbasis logam sebagai aditif atau sekadar pewarna makanan saja.
Mulanya efek dan keamanan E-175 pertama kali dievaluasi pada tahun 1975. Lalu hal ini kembali diteliti pada tahun 2015, dimana EFSA kembali melakukan peninjauan ulang terhadap makanan ini.
Hasilnya menunjukkan jika daun emas (gold leaf) harus memiliki kandungan emas murni sebesar 90%, dan 10% lainnya terdiri dari kandungan logam yang aman untuk dikonsumsi seperti perak murni. Secara ilmiah, sebagian besar emas yang digunakan pada makanan tidak akan mengganggu sistem pencernaan.
“ Kemungkinan besar emas tersebut tidak akan diserap oleh sistem pencernaan atau aliran darah kita. Senyawa ini akan langsung dikeluarkan tubuh sebagai limbah. Tapi, ini mungkin tergantung pada ukuran, jumlah, dan frekuensi yang dikonsumsi,” jelas Alexandra.
Nah jadi penelitian menunjukkan jika mengonsumsi daun emas sebenarnya aman-aman saja bagi kesehatan, namun perlu dipastikan lagi ya sebanyak apa kandungan yang ada di dalamnya.
Amanda Rawles Resmi Lulus dari Macquarie University Sydney
5 Bahaya Smoothing Rambut Sendiri di Rumah yang Jarang Diketahui
Vina Sitorus Tampil Bagaikan Nyi Roro Kidul di Miss Grand International 2025
5 Produk Eye Care yang Sebenarnya Gak Perlu-Perlu Amat, Sebaiknya Gak Perlu Beli!
Bikin Deg-Degan, Ini 5 Zodiak yang Gampang Banget Bikin Orang Jatuh Hati
Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr
Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease
Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”
Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan