Belajar setelah Bangun Tidur Ternyata Bikin Otak Lebih Tokcer, Kok Bisa ya?

Reporter : Mila
Jumat, 29 April 2022 07:57
Belajar setelah Bangun Tidur Ternyata Bikin Otak Lebih Tokcer, Kok Bisa ya?
Begini nih penjelasannya!

Dari dulu sampai sekarang, orang-orang sering kali melakukan proses pembelajaran 'sistem kebut semalam', bahkan bisa sampai mengorbankan waktu tidur.

Ternyata, metode ini tidak ada faedahnya dan malah merugikan otak. Nah, studi terbaru mengatakan bahwa belajar setelah cukup tidur lebih menguntungkan. Kok bisa ya?

1 dari 4 halaman

Tidur Memengaruhi Performa Akademik

Kualitas tidur seseorang memengaruhi kinerja otak. Kalau kurang tidur, pasti bawaannya tidak fokus dan ingin marah, kan? Tidak aneh kalautidur berhubungan erat dengan:

  • Konsentrasi.
  • Produktivitas.
  • Kognitif.

Fakta lainnya, ternyata pola tidur berdampak pada perilaku dan performa akademik. Dalam sebuah studi di Jerman yang dimuat dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry pada 2015, kualitas tidur sampai pagi hari menentukan perilaku dan performa akademik sepanjang hari.

2 dari 4 halaman

Dua Model Pembelajaran dan Tidur

Bagaimana tidur bisa membantu kinerja akademik seseorang? Meski banyak penelitian yang menguaknya, tapi hasilnya masih kontradiktif. Tapi, ada dua model yang umum dipakai, yaitu use-dependent dan learning-dependent.

Use-dependent model adalah model di mana jumlah yang dipelajari saat tidur adalah hasil dari kinerja otak saat bangun. Di sisi lain, learning-dependent adalah model di mana apa yang dipelajari seseorang selama tidur terhubung secara langsung dengan proses saraf yang secara spesifik terkait dengan proses pembelajaran.

3 dari 4 halaman

Hasilnya...

Dari penelitian yang dilakukan, para penelitimencatat bahwa metode tidur dan belajar yang paling tepat adalah dengan menggunakan model learning-dependent.

" Riset ini menunjukkan bahwa belajar setelah tidur amat bermanfaat untuk proses pembelajaran yang baik dan aman," ujar peneliti dari Brown University, Yuka Sasaki, melansir Medical News Today.

Para peneliti juga meneliti gelombang otak saat para partisipan tidur. Hasilnya, mereka menemukan bahwa dua gelombang otak (theta terlihat saat tahap rapid eye movement/REM dan sigma saat tahap non-REM) adalah yang paling membantu model learning-dependent.

- Theta berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dan memori kerja.
- Sigma berhubungan dengan kemampuan menggabungkan memori jangka panjang.

Beri Komentar