6 Gejala Keracunan Makanan Kadaluarsa pada Anak dan Penanganannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Rabu, 24 Juni 2020 11:43
6 Gejala Keracunan Makanan Kadaluarsa pada Anak dan Penanganannya
Gejala keracunan makanan yang udah melewati batas tuh bisa parah banget nggak sih? Seberapa bahaya sih?

Gejala keracunan makanan muncul karena konsumsi makanan yang terkontaminasi dan mulai terjadi cuman beberapa jam setelah terinfeksi. Emang bikin nggak nyaman sih, tapi bukan sesuatu yang aneh. Menurut laporan CDC, 1 dari 6 orang Amerika mengalami keracunan makanan paling enggak satu kali dalam setahun.

Buat lebih tahu lebih lanjut apakah makanan yang anak makan barusan bakalan bikin sakit, ataukah untuk identifikasi apakah sakit yang dirasakan ini merupakan gejala keracunan makanan atau bukan, yuk cek ulasan Diadona berikut!

1 dari 4 halaman

Gejala Keracunan Makanan Kadaluarsa

Ilustrasi Makanan Pedas © Diadona

Sebelum makanan sesuatu, kita emang diwajibkan untuk mengecek tangal kadaluarsa dalam label keasan. Tapi bisa banget kan suatu ketika nggak sengaja termakan karena nggak melakukan pengecekan. Lalu, apakah hal ini bisa menyebabkan keracunan? Gimana gejala keracunan makanan kadaluarsa?

Begini, dalam suatu kemasan produk biasanya tertera tanggal kadaluarsa atau 'best before'. Keduanya sering disalah artikan sebagai sesuatu yang sama, padahal berbeda lho.

Tanggal 'best before' atau 'baik sebelum' ini berarti pabrik menjamin sifat-sifat produk masih dalam kondisi prima sebelum tanggal yang tertera. Namun kalau sudah lewat tanggal tersebut, maka produk kehilangan kesegaran, rasa, aroma, atau nustrisinya. Apakah masih aman dikonsumi? Bisa jadi.

Untuk memutuskan apakah makanan tersebut bakalan berbahaya dan menimbulkan gejala keracunan makanan, maka konsumen kudu mengandalkan inderanya. Tapi nggak boleh lah dikonsumsi kalau rasa, penampakan, bau dan parameter lainnya sudah menunjukkan konsistensi yang aneh ya.

Namun perlu dicatat kalau ini hanya berlaku untuk produk makanan stabil yang belum dibuka. Karena setelah kemasan dibuka, maka produk cenderung lebih terkontaminasi, dan tanggal 'best before' sudah nggak berlaku lagi.

Sedangkan tanggal kadaluarsa adalah batas makanan aman dikonsumsi. Artinya kalau sudah lewat tanggal berikut, ada kemungkinan bahaya kalau tetap dikonsumsi.

Oke, balik lagi. Trus gimana gejala keracunan makanan yang sudah tidak aman dikonsumsi lagi?

Umumnya, hal tersebut nggak berbahaya kok, karena batas kadaluarsa makanan biasanya merujuk pada penurunan kualitas. Melansir Eat This, Not That!, kondisi makanan yang kualitasnya menurun secara tidak langsung menjadi penghalang bagi konsumen untuk melanjutkan konsumsinya, sehingga gejala keracunan makanan tidak sampai terjadi.

Jadi, konsumen mungkin nggak bakalan ngerasain apa-apa, tapi bisa juga mengalami berbagai keluhan gejala keracunan makanan kayak diare, muntah, mual hingga demam.

2 dari 4 halaman

Gejala Keracunan Makan pada Anak

Ilustrasi Anak Menangis © Diadona

Semua orang bisa terkena gejala keracunan makanan, tapi untuk anak berusia di bawah 5 tahun, kemungkinan jadi jauh lebih besar. Ini karena sistem istem kekebalan mereka belum mampu melawan kuman. Plus, mereka nggak memiliki banyak asam lambung, yang nggak hanya menghancurkan makanan tetapi juga dapat membunuh kuman.

Gejala keracunan makanan pada anak hampir sama seperti orang dewasa. Hanya aja, karena tubuh mereka yang kecil, diare dan muntah terasa berat banget buat mereka, jadi ada banyak hal yang harus diwaspadai.

3 dari 4 halaman

Tanda dan Gejala Keracunan Makanan

Gejala Keracunan Makanan © Diadona

Ada kemungkinan kamu nggak merasakan apa-apa setelah konsumsi makanan yang berbahaya. Tapi bisa juga ada gejala keracunan yang muncul.

Lama kedatangannya bervariasi tergantung pada sumber infeksi, tapi bisa berkisar antara 1 jam sampai 28 hari. Menurut hello SEHAT, berikut gejala keracunan makanan yang mungkin timbul:

Diare

Ini adalah gejala keracunan makanan yang paling umum. Diare muncul selang beberap jam setelah konsumsi makanan terkontaminasi, dan bertahan dalam 1 sampai 2 hari.

Gejala keracunan makanan ini muncul karena infeksi bakteri pada sistem pencernaan. Akibatnya, usus bekerja lebih keras, tapi nggak efisien menyerap makanan dan air dengan baik. Akhirnya usus bakalan menarik cairan tubuh lebih banyak.

Kemudian, cairan bakalan banyak menggenang dalam usus. Inilah diare sebagai gejala keracunan makanan biasanya berupa feses yang lembek, cair, atau nggak berbentuk.

Perut Mulas

Perut mulas pada gejala keracunan makanan muncul sebagai respon alami tubuh biar BAB.

Saat infeksi bakteri menyerang sistem pencernaan, maka perut bakalan ngasih sinyal ke otak, ngasih tau kalau ada yang salah nih di pencernaan. Trus otak bakalan ngasih perintah ke otot buat mengejang dan melemas berulang kali.

Trus perut bakalan mulas dan otot mendorong feses yang berisi kuman buat segera pergi dari tubuh. Keren banget ya tubuh kita tuh.

Muntah

Sama halnya kayak diare, mual dan muntah adalah gejala keracunan makanan yang paling umum. Ini adalah refleks tubuh buat mengeluarkan kumam penyebab penyakitnya tersebut.

Demam

Ini terjadi pada beberapa orang, sebagai efek dari peradangan di dalam tubuh atau saat imun dalam tubuh bertarung melawan infeksi.

Tapi, demam juga sangat mungkin terjadi karena tubuh menaikkan suhu intinya karena gejala keracunan makanan berupa muntah dan diare. Gimana sih maksudnya?

Jadi, muntah dan diare bakalan menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Kalau ini terus berlanjut, maka kehilangan cairan dalam tubuh bisa menurunkan suhu inti tubuh. Lalu tubuh bakalan menaikkan suhu intinya untuk mencegah hipotermia.

Kalau demam gejala keracunanmakanan sudah terjadi dalam subuh tinggi, wah, bahaya nih. itu tandanya tubuh udah mengalami dehidrasi parah.

Badan Lemah

Gejala keracunan makanan ini muncul karena kadar elektrolit tubuh berkurang drastis akibat diare dan muntah tadi. Padahal, kadar elektrolit penting banget untuk membantu kerja otot tubuh biar berfungsi dengan tetap normal.

Sakit Kepala

Sakit kepala pada gejala keracunan makanan ini biasanya datang karena demam yang tinggi. Dehidrasi juga membuat ini terjadi.

Namun gejala keracunan makanan bsia berpotensi mengancam jiwa kalau sudah masuk dalam tahap berikut:

  • Diare selama lebih dari 3 hari
  • Demam tinggi
  • Susah berbicara dan melihat
  • Dehidrasi parah, seperti mulut kering, buang air kecil sedikit
  • Urin berdarah

4 dari 4 halaman

Gejala dan Penanganan Keracunan Makanan

Gejala Keracunan Makanan © Diadona

Sebagian besar kasus gejala keracunan makanan bisa diobati dengan perawatan ala rumahan kok, misalnya dengan banyak minum.

Usahakan untuk konsumsi banyak elektrolit. Serta, minum jus buah dan air kelapa untuk memulihkan karbohidart dan mengatasi kelelahan.

Jangan minum kopi, karena ini bisa mengiritasi saluran pencernaan.

Untuk mengendalikan gejala keracunan makanan seperti diare dan muntah, bisa dengan konsumsi obat-obatan yang banyak dijual secara bebas. Tapi usahakan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter yah.

Gejala keracunan makanan emang nggak enak banget. Tapi kabar baiknya, kebanyakan orang bakalan sembuh hanya dalam waktu 48 jam. Tapi kalau gejala bertambah parah, ingat untuk segera mencari pertolongan dokter.

Beri Komentar