Penyebab Penyakit Diare, Gejala, Cara Mengatasi dan Cara Mencegahnya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Sabtu, 4 April 2020 16:57
Penyebab Penyakit Diare, Gejala, Cara Mengatasi dan Cara Mencegahnya
Walaupun sepele, nyatanya penyakit diare ini mencatatkan dirinya sebagai penyebab utama kematian kedua pada anak di bawah lima tahun.

Ada banyak ragam kondisi penyakit diare, mulai dari yang ringan, sedang, hingga yang terparah, yang mengancam jiwa penderitanya. Dilansir dari laman who.int, penyakit diare membunuh sekitar 525 ribu balita setiap tahunnya.

Padahal, proporsi penyakit diare yang signifikan bisa dicegah dengan air minum yang aman serta kebersihan yang memadai.

Secara global, penyakit diare menjangkit 1,7 miliar anak-anak di setiap tahunnya Banyak banget, kan?

Dan tahu ngak sih, di masa lalu, dehidrasi parah dan kehilangan cairan, dua kondisi utama pada penyakit diare ini merupakan penyebab kematian yang utama. Namun sekarang penyebab utama kematian akibat diare lebih condong pada infeksi bakteri septik. Dan anak-anak yang kurang gizi atau punya kekebalan tubuh yang nggak bagus, punya risiko terkena penyakit diare yang mengancam jiwa.

Penyakit diare didefinisikan sebagai kondisi di mana tinja seseorang jadi lebih cair, dan penderita bolak-balik buang air besar lebih sering dibanding orang normal. Beberapa orang ada yang sering buang air besar, tapi konsitensi tinja mereka normal.

Nah, itu bukan diare. Demikian juga bayi yang sedang disusui sering buang air besar dan pucat. Hal tersebut normal, dan bukan tanda penyakit diare.

Penyakit diare yang normal biasanya cuman bertahan kira-kira nggak lebih dari beberapa hari. Tapi saat berlangsung selama berminggu-minggu, biasanya mengindikasikan adanya masalah lain, seperti gangguan iritasi usus, atau gangguan lain yang lebih serius.

1 dari 4 halaman

Penyebab Penyakit Diare

Ilustrasi Buang Air Besar © Diadona

Dikutip dari mayoclinic.com, sebagian besar kasus diare disebabkan oleh infeksi pada saluran pencernaan. Mikroba yang bertanggung jawab untuk infeksi ini antara lain:

Bakteri dan Organisme Parasit

Makanan atau air yang terkontaminasi dapat menularkan bakteri dan parasit ke tubuh penderitanya. Namun organisme yang paling sering jadi penyebab penyakit daire yaitu Salmonella , Campylobacter , Shigella , dan Shiga-toxin-memproduksi Escherichia coli .

Virus

Virus yang dapat menyebabkan penyakitdiare termasuk virus Norwalk, cytomegalovirus dan virus hepatitis. Rotavirus adalah penyebab umum diare akut pada anak.

Obat-Obatan

Kalau kamu setelah minum antibiotik trus merasakan gejala diare, nah, mungin antiotik itulah penyebabnya. Ini karena antibiotik menghancurkan bakteri baik dan jahat, yang dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di usus.

Intoleransi Laktosa

Ada beberapa orang yang alergi dengan laktosa, yaitu proteinm yang ada dalam susu dan bahan lainnya. Akibatnya, mereka jadi terkena penyakit diare setiap kali mengkonsumsi lakstosa ini.

Fruktosa

Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Kadang-kadang ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu. Nah, ada bebeapa orang yangkesulitan mencerna fruktosa ini dan bisa berakibat munculnya penyakit diare.

Operasi

Operasi pengangkatan perut atau kantong empedu kadang-kadang dapat menyebabkan penyakit diare.

Gangguan Pencernaan Lainnya

Penyakit diare kronis memiliki sejumlah penyebab lain, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit seliaka, kolitis mikroskopis, dan sindrom iritasi usus.

 

2 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Diare

Ilustrasi Buang Air Besar © Diadona

Penyakit diare mengacu pada konsistensi tinja yang berair. Meski mungkin juga disertai dengan gejala lain berupa

  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Kembung
  • Haus
  • Penurunan berat badan
  • Demam

Penyakit diare dapat menyebabkan dehidrasi, yang mengancam jiwa kalau nggak diobati. Dehidrasi ini snagat berbahaya untuk anak-anak, orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang punya sistem kekebalan tubuh lemah.

Indikasi dehidrasi akibat penyakit diare pada orang dewasa

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Mulut atau kulit kering
  • Sedikit atau tidak ada buang air kecil
  • Kelemahan, pusing, atau pusing
  • Kelelahan
  • Urin berwarna gelap

Indikasi dehidrasi akibat penyakit diare pada anak kecil

  • Popok nggak basah selama tiga jam atau lebih
  • Mulut dan lidah kering
  • Demam di atas 39 derajat celcius
  • Menangis tanpa air mata
  • Mengantuk, nggak responsif, gampang marah
  • Ada cekungan ke perut, mata dan pipi

3 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Penyakit Diare

Ilustrasi Sakit Perut © Diadona

Sebenarnya kasus diare yang ringan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan, namun ada juga yang memerlukan perawatan

Berikut pengobatan untuk penyakit diare ini

Rehidrasi

Atau banyak minum. Cairan yang hioang selama diare bisa diganti dengan minum lebih banyak cairan. Saat kasus penyakit diare ringan, air diterima lewat minum air putih aja, sementara ada juga yang harsu emnerima cairan melalui infus.

Oralit

Mengacu pada air yang mengandung garam dan glukosa. Oralit ini diserap oleh usus kecil untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang di tinja.

WHO sendiri menyatakan kalau larutan oralit dapat dengan aman dan efektif mengobati lebih dari 90 persen kasus diare yang tidak parah.

Obat Anti Diare

Obat ini dijual bebas dengan berbagi merk.

Antibiotik

Antibiotik hanya digunakan untuk mengobati penyakit diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika penyebabnya adalah obat tertentu, beralih ke obat lain .

Diet

Ahli gizi dari Stanford Health Care menawarkan beberapa tips nutrisi untuk mereka yang sedang terkena penyakit diare:

  • Minus jus tanpa gula
  • Setelah buang air besar, segra ganti cairan yang hilang dengan minum paling enggak satu cangkir cairan
  • Banyak minum, bukan saat makanKonsumsi makanan dan cairan kalium tinggi, kayak jus buah encer, kentang tanpa kulit, dan pisang
  • Konsumi makanan dan cairan sodium tinggi kayak kaldu, sup, minuman isotonik

Minuman Probiotik

Ada beragam bukti mengenai hubungan antara minuman probiotik dengan penyakit diare. Minuman probiotik ini bisa memabntu mencegah diare. Pada anak-anak, ada bukti bahwa mereka dapat mengurangi penyakit diare hingga 1 hari .

Diare terkait antibiotik dapat dikurangi dengan penggunaan probiotik, seperti halnya diare yang berhubungan dengan Clostridium difficile , meskipun buktinya beragam.

Jadi untuk lebih amannya tentang konsumsi minuman prebiotik untuk mengobati penyakit diare ini harus dikonsultasikan dengan dokter dulu yah.


Trus juga hindari daftar makanan berikut karena bisa memperburuk penyakit diare, diantaranya

  • Permen karet bebas gula
  • Minuman berkafein dan obat-obatan
  • Fruktosa dalam jumlah tinggi
  • Laktosa

4 dari 4 halaman

Cara Mencegah Penyakit Diare

Ilustrasi cuci tangan © Diadona

Sebenarnya cara mencegah penyakit diare ini sama halnya dengan pencegahan penyakit infeksi lainnya, yaitu

Sering Cuci Tangan

Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makan bisa menghindari infeksi bakteri yang kontak antara tangan dengan makan kita. Trus, cuci tangan juga setelah memegang daging mentah, habsi dari toilet, bersin, batuk atau meniup hidung.

Cuci Tangan dengan Sabun selama 20 detik

Jangan keburu-buru, kalau cuci tangan pakai sabun tuh minimal harus 20 detik. Biar apa? Biar kuman penyebab penyakit diare pada mati dong.

Air Minum yang Bersih dan Aman
Pastikan untuk minum yang aman, bebas dari kuman. Hindari air keran atau es batu.

Perhatikan Apa yang Kamu Makanan

Sebisa mungkin hinari makan makanan yang tidak kita ketahui gimana kebersihan saat pengolahannya yah.

Beri Komentar