12 Penyebab Jantung Koroner, Gejala dan Cara Mengatasinya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Rabu, 5 Agustus 2020 16:52
12 Penyebab Jantung Koroner, Gejala dan Cara Mengatasinya
Seiring dengan tingginya jumlah kematian akibat penyakt ini, penyebab jantung koroner seharusnya menjadi perhatian.

Ngomongin soal penyakit jantung, sebenarnya penyakit ini adalah penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Data dari WHO menyebut bahwa di penyakit jantung koroner telah merenggut sebanyak 35 persen dari angka kematian sebesar 1.8 juta di Indonesia.

Menakutkan, bukan?

Secara umum, penyebab jantung koroner ini adalah saa pembuluh darah yang darah yang mengalirkan oksigen ke jantung mengalami penyempitan.

Ini bisa terjadi karena adanya kolesterol yang menumpuk di dinding arteri dan menciptakan plak. Plak ini lho yang membuat arteri jadi menyempit dan mengurangi aliran darah ke jantung. Nggak jarang gumpalan kolesterol ini menghambat aliran darah dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Lalu apa saja yang menyebabkan munculnya plak penyebab jantung koroner tersebut? Simak ulasan Diadona berikut yuk!

1 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Penyebab Penyakit Jantung © Diadona

Penyebab jantung koroner yaitu saat terjadi cedera atau kerusakan pada lapisan dalam arteri koroner. Kerusakan ini menyebabkan timbunan lemak dari plak menumpuk di lokasi cedera.

Penyebab kerusakan tersebut antara lain:

Tekanan Darah Tinggi

Sering dengar kan bahwa tekanan darah tinggi adalah penyebab jantung koroner? Ini karena tekanan ini memberi kekuatan tambahan pada dinding arteri. Seiring waktu, tekanan ekstra ini dapat merusak arteri, membuatnya lebih rentan terhadap penumpukan plak.

Diabetes

Diabetes jadi penyebab jantung koroner karena dapat menyebabkan lapisan pembuluh darah menjadi lebih tebal sehingga dapat membatasi aliran darah.

Kurang Olahraga

Kurang gerak dan olahraga adalah penyeba jantung koroner. Sebuah penelitian menyebut kalau 37 persen kematian akibat jantung koroner terjadi pada mereka yang nggak mau berolahraga.

Trombosis

Adalah gumpalah darah di pembuluh darah. Kalau ini terjadi di arteri koroner, maka bisa menghambat pasokan darah mencapai otot jantung. Akibatnya, mengarah sebagai penyebab penyakit jantung koroner.

Kolesterol

Kolesterol ini sebenarnya penting untuk sel-sel sehat, tapi kalau jumlahnya terlalu banyak bisa jadi penyebab jantung koroner. Kok bisa?

Saat kolesterol terlalu banyak ada dalam darah, maka bakalan menumpuk di dinding arteri. Arteri menjadi menyempit dan aliran darah ke otot jantung melambat atau tersumbat.

Merokok

Meroko memang bukan penyebab jantung koroner secara langsung, tapi merokok adalah satu faktor risikonya yang paling tinggi. Nikotin dan karbon monoksida (dari asap rokok) memberi tekanan pada jantung dengan membuatnya bekerja lebih cepat.

Selain penyebab jantung koroner tersebut, ada pula berbagai faktor risiko yang membuat beberapa orang jadi entan terkena penyakit ini, antara lain:

Umur

Semakin bertambah usia akan meningkatkan risiko arteri yang rusak dan menyempit. Secara tidak langsung bakalan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung koroner.

Riwayat Keluarga

Risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner ini meningkat bila adanya riwayat pada keluarga.

Obesitas

Kelebihan berat badan biasanya memperburuk faktor risiko lainnya.

Jenis Kelamin

Tahu nggak sih kalau pria lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita. Tapi pada wanita, risiko meningkat setelah menopause.

Kurang Olahraga

Kurang olahraga juga dikaitkan dengan penyakit arteri koroner dan beberapa faktor risikonya.

Stres

Stres yang berkelanjutan bisa merusak arteri yang jadi penyebab jantung koroner.

2 dari 3 halaman

Apa Penyebab Jantung Koroner dan Gimana Gejalanya?

Penyebab Penyakit Jantung © Diadona

Penyebab jantung koroner sangat familiar dengan kehidupan kita sehari-hari, maka nggak heran kalau jumlah penderitanya juga banyak. Untuk menekan jumlah penderita meninggal, selain pencegahan, penting juga tahu apa sih gejala terkena penyakit jantung koroner ini.

Penyebab jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah. Bila terjadi, gejalanya bisa berupa:

Sesak Napas

Kalau jantung nggak bisa memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, penderita mungkin akan mengalami sesak napas atau kelelahan yang ekstrem.

Serangan Jantung

Arteri koroner yang tersumbat akan menyebabkan serangan jantung yang ditandai dengan adanya tekanan di dada, termasuk rasa sakit di bahu dan lengan yang kadang-kadang dibarengi dengan sesak napas dan berkeringat.

Nyeri Dada

Pada gejala jantung koroner ini, penderita mungkin akan merasakan tekanan atau sesak di bagian dada seolah ada seseorang yang sedang berdiri di titik tersebut.

Ditambah, kurangnya pengetahuan serta pemeriksaan dini menjadi penyebab kenapa junmlah penderitanya masih saja tinggi.

3 dari 3 halaman

Penyebab Jantung Koroner dan Cara Mengatasinya

Penyebab jantung koroner sudah diketahui, selanjutnya yang penting adalah gimana cara mencegahnya, bukan?

Jangan Merokok

Karena meokok adalah salah satu penyebab jatung koroner, maka solusi terbaik adalah dengan berhenti. Bahkan kalau kamu bukan perokok, pastikan untuk menghindari jadi perokok pasif.

Olahraga

Olahraga bisa menghilangkan penyebab jantung koroner dengan menjaga berat badan tetap ideal dan mengurangi peluang kamu mengembangkan kondisi lain yang mungkin membuat jantung kamu tegang, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes

Jaga Berat Badan

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes, yang merupakan penyebab jantung koroner.

Cukup Tidur

Kurang tidur bisa berpotensi meningkatkan risiko tekanan darah, obesitas dan juga diabetes.

Pilih Makanan Sehat

Coba untuk membatasi konsumsi lemak jenuh, makanan yang mengandung banyak sodium, dan konsumsi gula berlebih.

Kondisi yang jadi penyebab jantung koroner sebenarnya sepertinya dekat banget dengan kehidupan kita sehari-hari ya. Mengingat gejalanya yang kadang tak disadari, maka penting buat melakukan pemeriksaan secara rutin dan melakukan gaya hidup sehat.

Beri Komentar