© Shutterstock.com/AlexandraPopova
Di awal tahun 2021 ini, banyak orang yang pindah dari WhatsApp ke aplikasi chatting yang lain. Hal ini dikarenakan kebijakan privasi WhatsApp yang dinilai merugikan.
Salah satu aplikasi chatting di mana para 'mantan' WhatsApp berlabuh adalah Telegram. Telegram dianggap sebagai pilihan yang tepat jika kamu ingin pindah dari WhatsApp.
Ternyata, hal ini bertolak belakang dengan ucapan seorang pakar keamanan siber. Ia mengatakan kalau pindah dari WhatsApp ke Telegram merupakan ide yang buruk.
Dikutip dari Forbes, seorang pakar keamanan siber bernama Zak Doffman mengatakan kalau pindah dari WhatsApp ke Telegram adalah ide yang buruk. Ia lebih cenderung untuk lebih baik pindah ke Signal.
" Signal lebih aman dari WhatsApp, Telegram tidak. Faktanya, arsitektur berbasis Cloud Telegram adalah risiko serius jika dibandingkan enkripsi end to end default yang ada di Signal dan WhatsApp, yang juga memakai protokol Signal," ucap Zak Doffman.
Ilustrasi WhatsApp © shutterstock.com/PixieMe
Zak menambahkan, semua pesan pada grup Telegram hanya dienkripsi antara perangkat pengguna dengan cloud Telegram, riwayat pesan disimpan di cloud Telegram dan jika percakapan WhatsApp dipindah ke Telegram, juga disimpan di cloud mereka. Telegram memiliki kunci semua data yang disimpan di cloud tersebut.
" Telegram takkan bicara tentang isu serius di arsitektur keamanannya jika dibanding Signal dan WhatsApp, klaim bahwa mereka lebih aman dari WhatsApp jelas salah," lanjut Zak Doffman.
Sejak kemarin-kemarin, Telegram selalu membanggakan fitur secret chat milik mereka. Walaupun begitu, periset keamanan bernama Dhiraj Mishra dalam laporannya mengatakan bahwa ada celah keamanan sehingga percakapan di Telegram MacOs tidak pernah-pernah dihapus.
Walaupun celah tersebut sudah diatasi, namun menurut Zak Doffman hal tersebut tetaplah menunjukkan kelemahan Telegram.
" Celah keamanan di secret chat adalah bukti lain bahwa pindah dari WhatsApp ke Telegram, dengan tidak adanya dukungan default enkripsi end to end, adalah ide buruk," ungkapnya.
" Jangan tergesa pindah dari WhatsApp terkait kontroversi privasi. Anda bisa menjalankan WhatsApp dan Signal secara paralel dan semakin banyak kontak melakukan hal yang sama, Signal akan lebih banyak digunakan," saran Zak Doffman.
Ilustrasi Telegram © shutterstock.com/BigTunaOnline
Diazen sudah pindah dari WhatsApp ke Telegram nih?
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak