Sejarah Gorengan, Perpaduan Dua Negara yang Kini Jadi Kuliner Khas Nusantara

Reporter : Bagus Prakoso
Senin, 27 Juli 2020 16:25
Sejarah Gorengan, Perpaduan Dua Negara yang Kini Jadi Kuliner Khas Nusantara
Gorengan sudah ada sejak lama di Indonesia.

Siapa nih penggemar gorengan? Makanan ini memang cocok dinikmati sebagai kudapan atau teman minum kopi maupun teh. Bisa dinikmati di pagi hari, maupun teman minum kopi di sore hari. Gorengan bahkan juga bisa kamu temukan di warung-warung kopi tradisional.

Gorengan di Indonesia juga punya berbagai jenis, seperti pisang goreng, bakwan, cireng, dan banyak lainnya. Namun, pernahkah terlintas olehmu kapan pertama kali makanan-makanan ini nge-hits di Indonesia?

Nah, kali ini, diadona.id akan membahas tentang bagaimana sejarah gorengan dan bagaimana bisa masuk ke Indonesia. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1 dari 3 halaman

Sejarah

Ilustrasi Gorengan © Diadona

Gorengan sebenarnya bukanlah makanan yang baru. Dalam buku A History of Food (2008) makanan ini bahkan sudah ada sejak 1200 Sebelum Masehi di Mesir. Dari mesir inilah kemudian makanan dengan konsep gorengan menyebar ke seluruh dunia.

Tidak heran jika di seluruh dunia punya berbagai jenis gorengan yang berbeda-beda antar negara. Seperti di jepang dengan tempura, korea dengan twigim, dan di Inggris yang terkenal dengan fish and chips, Amerika yang terkenal dengan ayam goreng. Lalu, bagaimana dengan gorengan di Indonesia?

Di Nusantara sendiri, gorengan ini dibawa oleh China. China memang membawa pengaruh yang cukup besar di dunia kuliner Indonesia, yang mana mereka mengenalkan berbagai makanan seperti mie, bakso, nasi goreng dan tak terkecuali adalah gorengan.

China mengenalkan dua jenis menggoreng. Yakni dengan teknik sedikit minyak (jian). Dan juga menggoreng dalam banyak minyak (zha). Teknik zha ini yang menjadi dasar gorengan di Indonesia.

2 dari 3 halaman

Ilustrasi Gorengan © Diadona

Sebelumnya, teknik memasak di Indonesia hanya mengolah makananan dengan cara dikeringkan, diasinkan, diasap, direbus, dan dikukus. Hal ini terlihat dari prasasti-prasasti dari masa Jawa Kuno maupun Bali kuno.

Selain itu, belum banyak produksi kelapa sawit di Indonesia. Setelah adanya pengaruh menggoreng dalam minyak banyak, lama kelamaan diikuti dengan produksi minyak kelapa sawit yang mulai banyak.

Pada awal abad ke-20, minyak kelapa jadi hasil utama dari budi daya kelapa. Karena mulai banyak diminati dan menjadi keperluan domestik, minyak kelapa kemudian menjadi komoditas perdagangan.

3 dari 3 halaman

Gorengan © Diadona

Di Indonesia, ada banyak jenis gorengan. Yang paling terkenal adalah ote-ote atau dalam bahasa jawa adalah weci. Ini adalah gorengan berbentuk bulat dengan isian wortel, tiram, hingga daging ayam.

Kemudian pisang goreng, singkong goreng, ubi goreng, dan sebagainya. Selain itu, ada juga Cireng atau adonan tepung tapioka yang digoreng. Semuanya dibalut dengan tepung yang kemudian digoreng dalam minyak yang banyak.

Kini kamu bisa menemui semua makanan itu di pinggir jalan. Bahkan beberapa makanan tersebut sudah ada di cafe-cafe tempat nongkrong.

Dari Mesir, yang kemudian dibawa oleh China, ternyata perjalanan Gorengan sangat jauh ya.

Beri Komentar