Pecinta Roti dan Mie Menangis Melihat Ini! Harga Diprediksi Naik Imbas Seretnya Ekspor Gandum India

Reporter : Galang
Kamis, 19 Mei 2022 18:27
Pecinta Roti dan Mie Menangis Melihat Ini! Harga Diprediksi Naik Imbas Seretnya Ekspor Gandum India
Waspada harga roti dan mie berpotensi meningkat!

Sejumlah produk olahan pangan seperti biskuit, roti, dan mie diprediksi naik dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman.

Potensi kenaikan harga ini dipicu oleh larangan impor gandum oleh India. Menurutnya, kebijakan India tersebut berpotensi mendongkrak harga tepung terigu hingga naik sampai dengan 10 persen.

"Dengan adanya kenaikan (harga gandum) yang signifikan dari larangan (ekspor) India itu mau tidak mau, dari informasi yang saya dapat dari anggota yang produksi tepung terigu, mereka akan menaikkan harga sekitar 5 persen sampai 10 persen. Tentunya ini akan berdampak pada produk pangan lain, karena biskuit, roti, mie itu pakai terigu, itu akan ada kenaikan harga" ungkapnya seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (19/5).

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Roti Gandum © Diadona

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga yakni lonjaka biaya logsitik dan energi.

" Menurut saya akan ada kenaikan harga karena semuanya mengalami kenaikan bukan hanya terigu saja, tapi termasuk biaya logistik dan energi. Semua akan ada kenaikan luar biasa," kata dia.

Walau demikian, sektor industri dalam negeri enggan berpangku tangan. Mereka masih mengusahakan alternatif pasokan gandum dari Australia, Kanada, dan Argentina.

Berhubungan dengan pasokan, ia mengatakan saat ini pasokan gandum di tempat para produsen tepung terigu masih cukup hingga Juni mendatang atau terbilang aman. Namun, lepas dari bulan tersebut, stok akan semakin sulit dan kekurangan bahan pun menjadi ancaman.

2 dari 2 halaman

Ilustrasi gandum © Diadona

Sebelumnya, pemerintah India resmi melarang ekspor gandum sejak Sabtu (14/5) lalu. Keputusan ini didorong kemunculan gelombang panas yang merusak hasil panen sehingga harga-harga kebutuhan dalam negeri melambung tinggi.

Saat ini pasar dunia tengah mengandalkan India sebagai produsen gandum terbesar kedua di dunia, setelah ekspor dari wilayah Laut Hitam merosot karena invasi Rusia ke Ukraina yang belum juga selesai hingga hari ini.

Dua hari setelah larangan ekspor itu diberlakukan, Senin (16/5), harga gandum meroket ke rekor tertinggi. Seperti dilansir dari AFP, harga melonjak menjadi 435 euro per ton saat pasar di Eropa dibuka.

Beri Komentar