Mencicipi Lezatnya Pendap, Pepes Unik Kesukaan Presiden Soekarno

Reporter : Bagus Prakoso
Selasa, 8 Desember 2020 17:20
Mencicipi Lezatnya Pendap, Pepes Unik Kesukaan Presiden Soekarno
Pendap punya cara penyajian dan cara memasak yang cukup unik.

Indonesia memang memiliki banyak kuliner khas yang tersebar dari sabang sampai merauke. Tak hanya khas, beberapa kuliner terkadang memiliki keunikan tersendiri yang terkadang tak ada di tempat lain.

Nah, salah satu kuliner nusantara yang unik adalah Pendap. Seperti apa sih kuliner unik satu ini? Yuk kita cicipi

1 dari 3 halaman

Pendap

Pendap adalah kuliner khas Bengkulu. Pendap sejatinya seperti makanan pepes pada umumnya. Jika pepes biasa dibungkus menggunakan daun pisang, namun, pendap harus dibungkus menggunakan daun pisang dan juga daun talas.

Tapi, bukan itu keunikannya. Pendap tak hanya dibungkus oleh 1 lembar daun talas. Namun bisa sebanyak 10-15 lembar daun talas untuk membungkus pendap sebelum kemudian dibungkus daun pisang.

Daun talas ini dugunakan untuk membungkus bumbu rempah seperti asam kandis, kunyit, ketumbar, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, garam, gula, dan cabai.

semua bumbu dihaluskan bersamaan lalu dicampurkan dengan kelapa muda parut dan ditaburkan di atas daun talas.Kemudian di atas taburan bumbu dan kelapa parut diletakkan daging ikan yang sudah dipisahkan dari durinya terlebih dahulu. Setelah itu dibungkus berlapis-lapis dengan daun talas sebelum kemudian dikukus.

Untuk ikan yang digunakan biasanya adalah jenis ikan laut berdaging padat seperti kakap merah, ikan kembung, dan juga ikan gulama. Ikan bertekstur padat ini digunakan untuk menghasilkan tekstur pendap yang lebih gurih dan tak mudah hancur.

2 dari 3 halaman

Dikukus 8 Jam

Ilustrasi Pendap © Diadona

Selain dibungkus dengan daun talas berlapis-lapis, keunikan lainnya adalah proses memasaknya. Jika umumnya pepes hanya dimasak atau dikukus selama 30 menit, lain halnya dengan Pendap. Untuk mengukus pendap, membutuhkan waktu hingga 8 jam. Kenapa selama itu?

Ternyata hal ini dilakukan untuk menghilangkan zat oksalat pada batang daun talas yang mengandung racun serta gatal jika dikonsumsi mentah. Meskipun mengandung zat yang berbahaya, daun talas juga kaya akan manfaat. Jika diolah dengan cara yang benar, kita akan mendapat berbagai gizi seperti 35 kalori, 6 gram karbohidrat, 4 gram lemak, r gram serat, 57 persen vitamin C,34 persen vitamin A, 14 persen Kalium, dan 17 persen folat.

3 dari 3 halaman

Rasa

Ilustrasi Pendap © Diadona

Pendap bisa langsung dikonsumsi seperti makaan sepotong kue. Namun, pendap juga sangat cocok dikonsumsi bersama nasi putih hangat. Untuk rasanya, kamu akan merasakan rasa lembut daun talas mirip seperti jeli yang terpadu dengan bumbu rempah dan lezatnya potongan daging ikan di dalamnya.

Enaknya pendap ini ternyata membuat Presiden Pertama Indonesia, IR Soekarno menyukainya. Pendap pun menjadi makanan favoritnya ketika menjalani masa pengasingan di Bumi Rafflesia, pada tahun 1938 hingga 1942.

Bagaimana? Tertarik untuk mengonsumsinya?

Beri Komentar