Mencicipi Gurihnya Ungker, Kepompong Ulat Jati Favorit Orang Blora

Reporter : Bagus Prakoso
Sabtu, 9 Januari 2021 15:20
Mencicipi Gurihnya Ungker, Kepompong Ulat Jati Favorit Orang Blora
Berani coba?

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memang memiliki beragam suku dan bahasa. Perbedaan letak geografis, membuat tiap masyarakat di berbagai daerah punya kebudayaan-kebudayaan yang berbeda.

Tak hanya dari segi budaya, Perbedaan ini juga terlihat dari kulinernya. Bahkan, beberapa daerah juga memiliki ragam kuliner unik dan ekstrem yang terkadang bikin geleng-geleng kepala.

Salah satunya adalah Ungker. Ungker merupakan kepompong ulat jati yang ternyata jadi favorit masyarakat Blora. Seperti apa sih rasa dari Ungker ini?

1 dari 4 halaman

Ungker

Ungker © Diadona

Ungker jati adalah sebutan untuk ulat pohon jati yang bermetamorfosis menjadi kepompong. Mengutip dari liputan 6, Ungker punya panjang 1,4 hingga 1,9 sentimeter. Beratnya sekitar 0,7 sampai 1,3 miligram.

Rupanya, kandungan dari Ungker ini relatif tinggi. Selain itu, rasa gurih dari Ungker ini membuat makanan ekstrem ini digemari banyak orang.

2 dari 4 halaman

Banyak Muncul di Musim Hujan

Ungker © Diadona

Ungker jati sering bermunculan saat musim hujan. Hewan ini memang kerap menyerang pohon jati yang daunya baru saja tumbuh. Namun, ketika musim kemarau, pohon jati menjadi kering. Ulat jati yang ada di pohon akan turun ke tanah.

Saat berada di tanah, ungker mencari tempat sembunyi seperti di balik daun atau batu. Hewan ini akan membungkus tubuhnya dengan air liru dan butiran tanah. Proses ini yang akhirnya mengakibatkan mereka berubah jadi kepompong berwarna cokelat kehitaman.

Dan mereka akan kembali muncul saat musim penghujan. Warga hutan jati di Blora pun memanfaatkan hal ini. Mereka bakal berburu Ungker ketika musim Hujan.

3 dari 4 halaman

Harga

Ungker © Diadona

Untuk menemukan Ungker ini sebenarnya tak begitu sulit. Mengutip dari detik, di sepanjang jalur jalan Blora ke arah Cepu, tepatnya di kawasan hutan Desa Blimbing Kecamatan Sambong, Blora, ada puluhan penjual yang menawarkan Ungker. Namun, ungker yang ditawarkan biasanya masih dalam kondisi mentah atau segar dan perlu diolah kembali.

Ungker dibungkus sehelai daun jati dan dijual dengan harga Rp 10 ribu.

4 dari 4 halaman

Mengolah Ungker

Ungker © Diadona

Nah, bagi yang bingung bagaimana cara menikmati ungker, biasanya, ungker diolah dengan cara dioseng-oseng. Ungker biasanya dioseng dengan dicampur beberapa bumbu dapur seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan juga tomat. Ungker juga bisa disangrai dengan campuran daun kedondong.

Untuk rasanya, bagian luarnya renyah, sementara bagian dalamnya berwarna putih susu dengan rasa gurih enak. Ungker cocok dinikmati bersama nasi putih hangat.

Berani mencobanya?

Beri Komentar