Kuah Beulangong, Kuliner Kaya Rempah Khas Aceh yang Hanya Dimasak Oleh Para Pria

Reporter : Bagus Prakoso
Rabu, 6 Mei 2020 12:20
Kuah Beulangong, Kuliner Kaya Rempah Khas Aceh yang Hanya Dimasak Oleh Para Pria
Tradisi ini sudah turun temurun sejak zaman kesultanan.

Indonesia memang memiliki beragam kuliner yang menggugah selera. Salah satu ciri khas kuliner Indonesia adalah rasanya yang kaya akan rempah-rempah.

Salah satu kuliner Indonesia yang kaya akan rempah-rempah adalah Kuah Beulangong. Makanan ini berasal dari Aceh dan diminati oleh warga lokal maupun wisatawan. Seperti apa sih makanan ini? Yuk kita simak!

1 dari 2 halaman

Kuah Beulangong

Kuah Beulangong © Diadona

Nama dari makanan ini berasal dari cara memasaknya, yaitu dengan menggunakan belanga atau kuali besar yang biasa mereka sebut dengan Beulangong. Bahkan, untuk sekali masak dalam satu kuali bisa menampung hingga 200 porsi. Lalu bagaimana cara membuatnya?

Kuah Beulangong © Diadona

Pertama, para pembuat Kuah Beulangong akan memotong kecil-kecil daging lembu besar, kemudian dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kuali. Tidak lupa untuk memasukkan air dan juga bumbu rempah-rempah khas Aceh. Tambahkan garam secukupnya untuk menambah rasa gurih pada Kuah Beulangong.

Kuah Beulangong © Diadona

Setelah mendidih, juru masak harus mengaduk terus agar tidak berkerak di bawah. Ketika sudah sedikit matang mereka menambahkan potongan buah nangka muda ataupun pisang kepok yang dipotong kecil-kecil. Secara bersamaan dimasukkan irisan bawang.

2 dari 2 halaman

Fakta Unik

Kuah Beulangong © Diadona

Ternyata, ada fakta unik di balik pembuatan kuah Beulangong ini. Untuk memasak Kuah Beulangong ternyata hanya boleh dilakukan oleh para pria saja. Ternyata ini adalah tradisi yang sudah turun temurun dari masa kesultanan hingga saat ini.

Memasak Kuah Beulangong sudah jadi tradisi di Aceh setiap ada hari-hari besar. Memasak Kuah Beulangong juga disimbolkan sebagai perekat silaturahmi antar warga.

Kuah Beulangong © Diadona

Kuah Beulangong biasa menjadi kuliner yang sering ditemui ketika Maulid Nabi, Tahun Baru Islam maupun bulan Ramadan. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba makanan khas Aceh ini?

Beri Komentar