Strategi Mendidik Anak ASD: Mengapa Metode TEACCH Berhasil

Reporter : Riza Umami
Selasa, 29 Juni 2021 12:48
Strategi Mendidik Anak ASD: Mengapa Metode TEACCH Berhasil
Berikut penjelasannya.

Autism spectrum disorder (ASD) biasanya ditandai dengan kesulitan anak dalam berkomunikasi, berbahasa, memahami konsep abstrak, gerak tubuh, memahami konsep waktu dan terlibat dalam hubungan sosial serta menciptakan hubungan interpersonal untuk beberapa nama.

Karena beberapa kesulitan yang dialami ini, anak dengan autisme tidak mempunyai kemampuan sosial atau emosional untuk terlibat dalam sebuah percakapan dan juga tak memiliki keterampilan sosial yang adaptif.

Dilansir dari laman autismparentingmagazine.com (22/06), Melihat kesulitan yang harus dialami oleh anak dengan autisme ini, metode TEACCH pun dikembangkan. Metode yang satu ini adalah bentuk pengajaran terstruktur yang fokus pada kebutuhan, minat, keterampilan perkembangan anak untuk mengembangkan kemandiriannya.

1 dari 11 halaman

Pengertian Metode TEACCH

Metode TEACCH ini adalah singkatan dari Treatment and Education of Autistic and Communication Handicapped Children yang dikembangkan khusus untuk anak penderita autisme oleh Dr. Eric Schopler dan Dr. Robert Reichler dari University of North Carolina di tahun 1960-an.

Ilustrasi Anak dengan Autisme © Diadona

Metodenya yaitu dengan memberikan bentuk pembelajaran visual yang terstruktur dan disebut dengan Pengajaran Terstruktur. Salah satu manfaat dari metode ini yaitu memang dibuat khusus untuk anak ASD, memperhitungkan semua ciri khas anak autis dan kesulitannya serta membuat intervensi khusus pada kebutuhan setiap anak.

2 dari 11 halaman

Hal ini dilakukan kepada anak melalui intervensi terstruktur dan berkesinambungan, dengan mengadaptasi lingkungan, dan memberikan pelatihan komunikasi alternatif. Metode ini pun bisa diimplementasikan bersamaan dengan pendekatan atau terapi lainnya.

Metode ini akan memperhitungkan poin untuk membantu anak dengan autisme memperjelas di mana, bagaimana, kapan, berapa lama sebuah peristiwa sehingga mereka pun akan menjadi lebih mandiri dalam mengelola ruang dan waktunya sendiri. Tujuan dari metode ini yaitu untuk membantu anak dengan autisme mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang realitas dari sudut pandang persepsi dengan menggunakan alat bantu visual.

Dalam metode ini, peran orang tua pun juga diperlukan karena metode ini memang tidak hanya berpusat pada pembelajaran terstruktur saja tetapi juga mengajarkan orang tua bagaimana cara memberikan dukungan kepada anak mereka di rumah.

3 dari 11 halaman

Prinsip Utama dari Metode TEACCH

Ilustrasi Anak dengan Autisme © Diadona

Metode TEACCH ini bergantung pada prinsip-prinsip inti dari Pengajaran Terstruktur. Prinsip-prinsip ini meliputi penyusunan lingkungan fisik, rangkaian aktivitas yang bisa diprediksi, jadwal visual, rutinitas dan fleksibilitas, sistem kerja/aktivitas, serta kegiatan yang terstruktur secara visual.

1. Penyusunan Lingkungan Fisik

Prinsip yang pertama ini yaitu membuat lingkungan yang kondusif untuk tempat belajar anak, yang pasti harus menarik dan bisa dikelola oleh anak dengan autisme. Tata letak lingkungan perlu diperhitungkan dengan gaya belajar dan perbedaan sensorik anak.

Tata letak ini melibatkan penempatan furnitur dan juga pengaturan alat bantu belajar di sekitar kelas, lingkungan yang membatasi gangguan, mengurangi kecemasan, dan mendorong kerja yang konsisten dan efektif. Untuk membuat lingkungan yang seperti ini, usia dan kebutuhan anak perlu dipertimbangkan. Batasan yang jelas pun perlu dibuat untuk menghindari anak berkeliaran. Isyarat visual eksplisit atau informasi tertulis pun sangat penting.

4 dari 11 halaman

2. Rangkaian Aktivitas yang Bisa Diprediksi

Ketika aktivitas dan lingkungan bisa diprediksi, ini akan mengurangi kecemasan apalagi kalau kegiatan ini dilakukan setelah yang lainnya. Setiap rangkaian kegiatan ini bisa dijelaskan kepada anak ASD dengan menggunakan alat bantu visual.

3. Jadwal Visual

Komunikasi secara visual biasanya lebih mudah dipahami dan lebih mudah diakses. Saat seseorang pada spektrum mengikuti mengikuti rutinitas tertentu dengan melihat pada jadwal, tugas jadi tidak terlalu membingungkan dan bisa mengurangi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Manfaat lainnya yaitu membangun kemandirian dan kompetensi, terutama ketika anak belajar untuk menerapkan ini pada rutinitas sehari-harinya.

5 dari 11 halaman

4. Rutinitas dan Fleksibilitas

Ilustrasi Anak dengan Autisme © Diadona

Rutinitas ini terbagi untuk dua tujuan. Yang pertama yaitu mereka melakukan aktivitas sehari-hari yang bisa diprediksi yang mengurangi kebingungan dan kecemasan. Yang kedua, orang tua, guru atau terapis menghentikan si anak untuk mengembangkan rutinitas yang tidak menguntungkan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Yang perlu diingat perlu ada keseimbangan antara rutinitas dengan fleksibilitas karena kehidupan sehari-hari tidaklah konstan, setiap hari selalu ada tanangan yang memaksa kita untuk menyesuaikan diri. Jadi, karena anak autis ini mengalami kesulitan untuk memahami dunia yang tidak berubah-ubah, rutinitas mereka pun harus diubah misalnya dengan menggunakan bahan yang sedikit berbeda, menggunakan permainan yang berbeda dan lainnya agar rutinitas ini tetap bisa diprediksi meski ada sedikit perbedaan.

6 dari 11 halaman

5. Struktur Sistem Kerja/Aktivitas

Ini akan membantu anak memahami tugas, tetap fokus dan menyelesaikan tugas secara mandiri. Struktur sistem kerja seperti ini pun bisa menjawab empat pertanyaan kunci yaitu apa tugas atau aktivitasnya, berapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk tugas itu, bagaimana anak tahu kapan ia membuat kemajuan dan kapan aktivitasnya selesai, serta terakhir apa yang terjadi setelah tugas itu selesai.

Bagi anak autis yang kesulitan memahami bahasa, pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa dijawab dengan menggunakan gambar, simbol, warna, angka atau bisa juga benda. Sebagai contoh, saat melakukan aktivitas mencocokkan, bisa menggunakan benda yang ditempelkan pada gambar di tempat yang sesuai dan pastikan aktivitas ini jelas secara visual mengenai apa yang perlu dilakukan oleh anak yaitu mencocokkan warna atau bentuk. Sedangkan, anak autis yang mengerti bahasa bisa melakukannya dengan baik dengan label tertulis atau daftar tugas.

7 dari 11 halaman

6. Aktivitas yang Terstruktur secara Visual

Ilustrasi Anak dengan Autisme © Diadona

Kegiatan memanglah harus jelas secara visual dan bermakna untuk anak. Bila anak tak bisa menyentuh atau melihat maka kemungkinan besar dia tak akan terlibat dalam aktivitas tersebut atau baginya dia cukup memberikan perhatian saja.

Instruksi visual ini memberi tahu anak apa yang perlu dia lakukan, penyusunan visual ini melibatkan penyediaan bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, terorganisir dengan rapi dan stabil. Kejelasan visual ini pun akan membantu anak dengan autisme untuk mengetahui apa yang perlu dia lakukan karena jelas, tidak mengganggu, tidak berlebihan dan juga tidak membingungkan secara visual.

8 dari 11 halaman

Manfaat dari Metode TEACCH

Selain fakta bahwa metode ini memang dikembangkan secara khusus untuk anak dengan autisme, penggunaan isyarat visual untuk mengajar ini membuat pembelajaran jadi lebih mudah untuk diakses terutama untuk anak-anak yang non-verbal. Alat bantu visual ini menjadikan pembelajaran sebagai alata yang universal.

Tujuan utama dari metode TEACCH ini yaitu agar anak-anak dengan autisme mendapatkan keterampilan sosial dan membantu mengubah persepsi mereka tentang lingkungan sosial dengan cara yang positif. Studi penelitian pun telah menunjukkan bahwa metode ini efektif.

9 dari 11 halaman

Ilustrasi Anak dengan Autisme © Diadona

Salah satu studi bahkan menyatakan bahwa metode ini berdampak pada perilaku adaptif anak autis, timbal balik sosial, tingkat stres orang tua dan juga interaksi orang tua dan anak. Metode ini pun efektif untuk mengurangi perilaku yang bisa merugikan diri sendiri.

Manfaat lainnya yaitu saat orang tua dilatih untuk menerapkan metode ini di rumah, setelah menerapkannya perilaku anak pun jadi lebih adaptif dalam rutinitas sehari-hari, stres yang mungkin dirasakan orang tua pun jadi berkurang. Peran orang tua dalam penerapan metode ini di rumah bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas metode TEACCH tetapi juga untuk berkontribusi terhadap kemandirian anak serta meningkatkan integrasi sosial.

10 dari 11 halaman

Kesimpulan

Orang tua dari anak dengan autisme ini bisa mengambil manfaat dari metode TEACCH karena metode ini mengenali tantangan yang berhubungan dengan autisme di mana metodologinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak. Bahkan, metode ini jadi lebih bermanfaat karena orang tua juga bisa ikut menerapkannya di rumah.

Ingat, supaya setiap perilaku menjadi terjadi secara alami dan tanpa sadar dilakukan, perlu diperkuat tak hanya oleh guru atau terapis saja tetapi juga oleh orang tua di rumah.

Metode TEACCH ini adalah merek dagang terdaftar dari Program Autisme University of North Carolina TEACCH®, untuk informasi tentang pelatihan dan konsultasi kunjungi: https://teach.com/trainings/five-day-classroom-training/.

11 dari 11 halaman

Referensi

Ichikawa, K., Takahashi, Y., Ando, M., Anme, T., Ishizaki, T., Yamaguchi, H., & Nakayama, T. (2013). TEACCH-based group social skills training for children with high-functioning autism: a pilot randomized controlled trial. BioPsychoSocial medicine, 7(1), 14. https://doi.org/10.1186/1751-0759-7-14

Mesibov, G.B., Shea, V. (2010) The TEACCH Program in the Era of Evidence-Based Practice. Journal of Autism and Developmental Disorders, 40, 570–579. https://doi.org/10.1007/s10803-009-0901-6

Mesibov, G. B., Shea, V., & Schopler, E. (2005). The TEACCH approach to autism spectrum disorders. New York: Kluwer Academic/Plenum Publishers.

NasoudiGharehBolagh, R., Zahednezhad, H., VosoughiIlkhchi, S. (2013) The Effectiveness of Treatment-Education Methods in Children with Autism Disorders, Procedia – Social and Behavioral Sciences, 84, 1679-1683, https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.07.013.

Beri Komentar