Foto: Freepik
Kalau kamu pernah ditodong pertanyaan anak kecil yang bikin kening berkerut, kamu nggak sendirian. Pertanyaan macam “kenapa langit biru?”, “kok orang bisa mati?”, atau “kenapa harus sekolah?” sering bikin orang dewasa kehabisan kata. Padahal buat anak-anak, itu murni rasa ingin tahu.
Nah, sebenarnya ada beberapa alasan kenapa anak-anak hobi banget menanyakan hal-hal yang sering bikin kita bingung jawabnya. Yuk, simak daftarnya di bawah ini.
Anak kecil itu ibarat spons—apa pun diserap. Dunia buat mereka masih penuh misteri, jadi wajar kalau setiap hal memicu pertanyaan. Buat kita mungkin hal kecil dan sepele, tapi buat mereka itu misteri besar. Makanya, mereka sering nanya hal yang terdengar rumit hanya karena otaknya lagi aktif-aktifnya mencari jawaban.
Banyak pertanyaan sulit sebenarnya muncul karena anak lagi berusaha menghubungkan kata dengan konsep.
Misalnya, “kenapa orang bisa nangis kalau sedih?”. Itu bukan sekadar pertanyaan, tapi usaha mereka memahami perasaan lewat bahasa. Jadi, jangan heran kalau pertanyaannya kadang terdengar filosofis banget.
Secara ilmiah, otak anak berkembang sangat pesat di usia dini. Bagian otak yang berhubungan dengan logika, emosi, dan imajinasi bekerja barengan.
Hasilnya, pertanyaan-pertanyaan yang kadang nggak kepikiran sama orang dewasa. Pertanyaan sulit itu tanda otaknya lagi aktif menyusun cara berpikir yang lebih kompleks.
Anak-anak suka meniru. Kalau lihat orang tua atau orang dewasa diskusi serius, mereka pun ikut penasaran. Dengan bertanya, mereka merasa ikut bagian dari percakapan penting. Jadi jangan kaget kalau pertanyaan mereka terkesan “ dewasa”, padahal niatnya cuma pengin meniru gaya kita ngobrol.
Kadang pertanyaan sulit bukan karena benar-benar ingin tahu, tapi lebih ke cara anak cari perhatian. Saat bertanya, mereka dapat waktu khusus untuk didengarkan. Jadi kalau tiba-tiba ada pertanyaan random pas kita lagi sibuk, bisa jadi itu sinyal mereka butuh interaksi.
Anak punya imajinasi tanpa batas. Mereka bisa memikirkan hal-hal yang buat kita nggak nyambung. Contohnya, “ kenapa kucing nggak bisa ngomong kayak manusia?” atau “ kalau hujan turun, siapa yang matiin krannya?” Buat kita lucu, tapi buat anak pertanyaan itu nyata. Imajinasi inilah yang bikin pertanyaan mereka terasa sulit dijawab.
Anak-anak kadang sengaja nanya buat tahu sejauh mana orang dewasa bisa menjawab. Itu cara mereka mengukur “ oh, ternyata orang tua juga nggak selalu tahu semua hal.” Buat anak, ini pengalaman penting untuk belajar bahwa mencari jawaban itu proses, bukan instan.
Mungkin kedengarannya berat, tapi benar. Dengan bertanya hal-hal rumit, anak sebenarnya sedang melatih otak untuk berpikir kritis. Mereka belajar bahwa nggak semua hal punya jawaban sederhana, dan terkadang jawaban bisa berbeda-beda. Itu bekal penting buat masa depan mereka.
Hal-hal yang buat kita biasa aja, bagi anak adalah misteri besar. Misalnya, “ kenapa harus tidur malam?” atau “ kenapa orang kerja tiap hari?” Kita yang sudah terbiasa kadang lupa kalau semua itu butuh penjelasan. Makanya anak suka nanya hal yang bikin kita bengong dulu sebelum menjawab.
Jadi, alasan kenapa anak sering menanyakan hal-hal sulit bukan semata-mata buat bikin repot orang dewasa. Sebagian besar justru tanda kalau mereka lagi tumbuh, belajar, dan berusaha memahami dunia. Pertanyaan sulit itu bagian dari proses belajar yang alami, jadi meskipun kadang bikin kita bingung, sebenarnya itu pertanda baik.
8 Tips Diet Ala Yoona SNSD, Tetap Makan Nasi dan Anti Ribet
Mau Kerja Abroad? Pastikan Kamu Sudah Tahu Beberapa Hal Ini!
Prilly Latuconsina Jadi Dosen Tamu di Universitas Indonesia, Bawa Studi Kasus Bisnis ke Kelas S2
7 Cara Membangun Kedekatan Kakak-Adik Tanpa Persaingan, Bisa Dicoba Moms!
Resep Pea Potage ala Drakor Bon Appetit, Your Majesty, Hangat dan Creamy