© Pexels
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, mereka mungkin akan mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru dalam diri mereka. Sebagai orang tua tentu kita akan senang jika anak punya kebiasaan yang baik.
Namun nggak bisa dipungkiri kalau kebiasaan buruk juga terkadang muncul dalam diri anak-anak kita. Salah satunya seperti menguping.
Dilansir dari Parents, menguping sebenarkan merupakan kebiasaan yang cukup umum terjadi pada anak kecil. Tapi tentunya kita nggak mau dong kalau anak sampai menguping pembicaraan orang dewasa yang belum boleh dia dengarkan?
Ilustrasi Orang Tua Bertengkar di Dekat Anak © shutterstock.com/g/dobled
Kebiasaan menguping merupakan bagian dari masa kecil anak-anak yang cukup normal. Tapi para ahli menjelaskan bahwa kebiasaan ini tentu nggak baik jika dibiarkan.
Saat anak menginjak usia dua belas tahun, biasanya mereka mulai kagum dengan dunia orang dewasa. Mereka akan mulai mencoba mencari tahu bagaimana orang dewasa menjalani hidup mereka, termasuk cara bicara dan ucapan yang disampaikan.
Ilustrasi Orangtua dan Anak © shutterstock
Itulah sebabnya menguping mungkin menjadi salah satu cara yang dilakukan anak untuk mencoba mencari tahu tentang arti dari menjadi dewasa. Seorang psikolog klinis di Maryland, Samantha Rodman, Ph.D., mengungkapkan bahwa anak-anak ingin belajar tentang dunia dan mencari tahu bagaimana orang dewasa berpikir dan merasakan sesuatu.
Meskipun pada dasarnya anak-anak memang punya rasa ingin tahu yang tinggi, namun menguping tetap bukanlah hal yang baik. Bisa aja anak mendengarkan percakapan yang nggak tepat dari orang tua mereka.
Ilustrasi Anak Sedih © 2020 https://www.unsplash.com/Chinh Le Duc
Sementara percakapan yang nggak sesuai usia anak bisa menyebabkan kecemasan dalam diri mereka. Dikhawatirkan hal ini justru akan berdampak buruk bagi diri mereka.
Makanya kebiasaan menguping yang dilakukan anak perlu kita atasi. Sebagai orang tua kita bisa mengarahkan anak agar berhenti melakukan hal itu.
Salah satunya adalah dengan memberitahu mereka bahwa kita juga punya hak atas privasi. Jelaskan bahwa mereka bisa mendatangi kita dan menanyakan apa pun, namun setiap orang juga berhak mendapatkan privasi jika sedang bicara dengan teman atau pasangan.
Jangan merasa buruk saat kita mengajarkan anak aturan dasar tentang privasi. Kita bisa memberitahu anak bahwa mereka nggak boleh mendengarkan percakapan kita saat pintu kamar tertutup dan hal itu merupakan hal yang normal dilakukan.
Semoga informasi ini bisa membantu kamu ya!
Punya Kulit Berstekstur? Ini 7 Tips Makeup Flawless Agar Pori-Pori Tertutup!
Bikin Kagum, Mahasiswa ITB ini Lulus Cumlaude Berkat Ciptakan Gitar Rotan Sendiri
Sarah Menzel Rayakan Wisuda di Inggris, Tampil Anggun dengan Kebaya Putih
8 Ide Tebak-Tebakan Seru untuk Menguatkan Bonding Keluarga
Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York

Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween


Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia