Bikin Kagum, Mahasiswa ITB ini Lulus Cumlaude Berkat Ciptakan Gitar Rotan Sendiri

Reporter : Abidah Ardelia
Sabtu, 8 November 2025 08:33
Bikin Kagum, Mahasiswa ITB ini Lulus Cumlaude Berkat Ciptakan Gitar Rotan Sendiri
Hasilnya memuaskan. Gitar tersebut terasa ringan, responsif, dan memiliki suara khas yang berbeda dari gitar kayu pada umumnya.

Kalau biasanya rotan identik dengan kursi dan meja, Aruman Nidewi berhasil mengubahnya jadi alat musik yang tak kalah keren. Mahasiswi Desain Produk ITB 2021 yang akrab disapa Aruma ini mencuri perhatian setelah memperkenalkan gitar akustik buatannya yang terbuat dari rotan karuun.

Tak berhenti di situ, Aruma juga lulus dengan predikat cumlaude, menandai akhir perjalanan kuliahnya dengan karya yang segar, fungsional, dan penuh karakter.

Ide yang Lahir dari Panggung Musik

Aruma memang tidak asing dengan dunia musik. Ia sering tampil di berbagai acara dengan membawa gitar kesayangannya. Kedekatannya dengan alat musik inilah yang membuatnya terinspirasi untuk menjadikannya objek tugas akhir. Ia ingin menciptakan gitar yang bukan hanya indah secara visual, tapi juga benar-benar bisa dimainkan di atas panggung.

Pilihannya jatuh pada rotan karuun yang diproses menjadi lembaran tipis mirip vinir. Material ini ringan, lentur, dan punya potensi besar untuk dieksplorasi dalam desain instrumen musik.

1 dari 3 halaman

Proses Riset dan Desain yang Panjang

Perjalanan Aruma menggarap proyek ini memakan waktu hampir satu tahun. Ia menghabiskan setengah waktu risetnya untuk mempelajari gestur pemain gitar, dari cara memegang hingga posisi tubuh yang nyaman. Semua detail itu ia jadikan dasar agar desain gitarnya ergonomis dan ramah untuk pemain.

Setelah itu, ia mulai menggambar puluhan sketsa yang terus disaring hingga tersisa satu desain final. Bagian paling sulit adalah membentuk body gitar karena rotan belum umum digunakan untuk instrumen akustik. Proses laminasi dan penyusunan lapisannya butuh banyak percobaan agar hasilnya stabil dan presisi.

Agar hasilnya optimal, Aruma tidak bekerja sendirian. Ia berkolaborasi dengan dua perajin lokal. Krisandi membantu memahami karakter material karuun, sementara Rikun berperan dalam merakit struktur gitar.

Dukungan dari dosen pembimbing pun sangat besar. Mereka memberi ruang bagi Aruma untuk bereksperimen sekaligus menjaga ketepatan metode desain. Kolaborasi ini menghasilkan gitar yang tidak hanya berfungsi baik, tapi juga punya nilai estetika tinggi.

2 dari 3 halaman

Uji Akustik dan Karakter Suara

Setelah bentuknya rampung, gitar rotan buatan Aruma dibawa ke laboratorium untuk diuji secara akustik. Hasilnya mengejutkan. Suara yang dihasilkan terasa hangat dengan nuansa mellow yang cocok untuk musik pop akustik dan folk. Elastisitas rotan membuat resonansinya lembut namun tetap jelas.

Untuk memastikan hasil yang konsisten, Aruma bahkan membuat dua prototipe berukuran penuh. Langkah ini memudahkannya membandingkan perbedaan pada ketebalan, bracing, dan komposisi bahan.

3 dari 3 halaman

Dibawa ke Panggung Pertunjukkan

Tidak berhenti di ruang sidang, Aruma kemudian membawa gitar rotannya ke panggung pertunjukan. Ia ingin tahu bagaimana sensasinya saat dimainkan langsung di depan penonton.

Hasilnya memuaskan. Gitar tersebut terasa ringan, responsif, dan memiliki suara khas yang berbeda dari gitar kayu pada umumnya. Banyak musisi yang tertarik mencoba, bahkan ada yang menilai karya ini sebagai bukti bahwa bahan lokal bisa bersaing di kancah internasional.

Meski banyak yang sudah menanyakan kapan gitar rotan ini akan diproduksi massal, Aruma belum terburu-buru. Ia ingin fokus dulu sebagai musisi, sambil terus mengumpulkan masukan dari pengalaman panggung.

Semua itu akan ia jadikan bahan riset lanjutan untuk menyempurnakan desain dan teknik produksinya. Ke depan, Aruma membuka kemungkinan untuk melanjutkan studi dan memperdalam riset di bidang desain produk.

Kisah Aruma menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa dan musisi muda. Ia menunjukkan bahwa tugas akhir bukan sekadar proyek akademik, melainkan ruang untuk menyalurkan passion dan kreativitas. Dari tangan dinginnya, rotan yang biasa kita lihat di kursi ruang tamu kini berubah menjadi gitar yang mampu mengalunkan nada penuh karakter dan makna.

Beri Komentar