© Helpguide.org
Beberapa anak mempunyai hati selembut kapas yang begitu sensitif dan mudah tersakiti. Mereka pun biasanya mudah menangis karena berbagai macam hal baik di rumah atau di tempat umum.
Bagi balita yang sensitif seperti ini menangis memang merupakan salah satu caranya untuk berkomunikasi dengan orang tua. Mereka sulit untuk mengatakannya dengan kata-kata sehingga tangisanlah yang mewakilinya.
Dilansir dari laman parenting.co.id, balita yang usianya masih di bawah 3 tahun biasanya memang sering menangis. Meski begitu, Mom perlu memperhatikan buah hati lebih jauh karena menurut Amy Morin psikoterapis dari Norteasthern University Boston mengatakan bahwa anak sensitif cenderung merasakan tiap emosi dengan begitu intens.
Dia kemudian menjelaskan bahwa anak yang sensitif ini biasanya jadi terlalu bersemangat, sangat takut dan juga ekstra marah. Hal ini pun akan membuat interaksi mereka dengan orang lain jadi bermasalah.
© Diadona
Selanjutnya, dia pun menerangkan bahwa anak yang sensitif ini tak cuma sensitif secara emosional saja, tetapi mereka juga sensitif terhadap hal sifik apa saja yang dapat memicu perasaannya.
Ada beberapa cara yang bisa Mom lakukan untuk menghadapi anak sensitif dan mudah menangis seperti ini. Yang pertama yaitu dengan tidak menyuruhnya berhenti menangis. Michele Borba, Ed.D. mengatakan bahwa meminta anak berhenti menangis ternyata hanya akan membuatnya semakin menangis. Pernahkah Mom mengalami hal ini waktu menyuruh anak berhenti menangis, tangisannya justru makin kencang?
Cara kedua yang perlu Mom lakukan yaitu dengan menghadapinya dengan tenang. Michele Borba pun mengatakan bahwa anak yang sensitif ternyata sangat pintar dalam membaca emosi orang tuanya. Oleh sebab itulah, kalau ibu panik maka anak malah akan menjadi-jadi. Namun sebaliknya, bila Mom tenang, anak pun perlahan akan jadi tenang.
Cara ketiga yaitu jangan melabeli anak dengan kata-kata yang negatif seperti penakut, cengeng atau yang lainnya. Hal ini hanya akan menyakiti perasaan anak yang sensitif sehingga bukannya menyelesaikan masalah, sebutan negatif itu justru akan membuat anak makin sedih.
© Diadona
Selain itu, Mom juga perlu memberikan anak waktu supaya ia jadi lebih tenang. Ada beberapa aktivitas yang mungkin membuat anak jadi lebih tenang seperti mendengarkan musik, menonton film, menggambar dan hal yang anak sukai.
Yang terakhir, ajarkan anak untuk berkomunikasi dengan jelas. Perlahan-lahan, cobalah untuk mengajari anak yang sensitif ini untuk mengutarakan secara langsung apa yang ia inginkan dengan kata-kata bukan lewat tangisan supaya ibu pun lebih mudah memahaminya. Itulah beberapa cara yang bisa ibu lakukan, semoga membantu.
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas