© Freepik.com
Jumlah kasus COVID-19 dilaporkan semakin bertambah di Indonesia. Angka yang tercatat cukup besar membuat kita nggak bisa bernapas lega menghadapi kondisi new normal yang sudah diterapkan oleh pemerintah saat ini. Meski kita sudah menerapkan new normal, namun kita harus tetap waspada agar wabah ini nggak semakin menyebar.
Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah mengeluarkan keputusan tentang dimulainya kembali kegiatan belajar di sekolah. Tentunya sekolah yang sudah boleh melakukan kegiatan belajar tatap muka harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Salah satu persyaratan dari sekolah yang sudah boleh dibuka adalah sekolah berada di kawasan zona hijau. Sementara sekolah di zona lainnya harus tetap menjalankan kegiatan kelas online.
Pihak pemerintah merasa bahwa kondisi ini menjadi sebuah kesempatan bagi dunia pendidikan untuk memanfaatkan teknologi. Namun yang menjadi kegelisahan para orang tua adalah, apakah pendidikan dengan cara ini akan berjalan dengan efektif?
© Diadona
Keputusan dari pemerintah itu memunculkan pro dan kontra di kalangan orang tua. Banyak yang mengkhawatirkan anak mereka yang harus pergi ke sekolah, tapi beberapa dari mereka juga ada yang merasa lega karena hal itu.
Kegiatan sekolah dari rumah atau yang sering disebut dengan kelas online mengharuskan orang tua untuk mendampingi anak-anak mereka saat sedang melakukannya. Nggak bisa dipungkiri hal ini akan berdampak pada pekerjaan dan kegiatan orang tua yang akan terganggu karena harus mendampingi putra putri mereka.
© Diadona
Selain itu, banyak pula orang tua yang merasa bahwa kelas online nggak efektif. Jika dipikirkan dengan sederhana, siswa bisa aja mengalami kesulitan saat mendapatkan pelajaran langsung dari gurunya di sekolah. Jadi sangat mungkin jika pelajaran online akan memberikan lebih banyak hambatan bagi anak.
Mau nggak mau anak dipaksa untuk harus bisa menerima kondisi ini. Mereka harus mulai terbiasa dengan kelas online karena hingga saat ini nggak ada kejelasan tentang kapan wabah ini akan berakhir. Memutuskan untuk meninggalkan sekolah tentu bukan pilihan yang terbaik. Setiap orang tua pasti nggak mau kalau anaknya sampai nggak mendapatkan pendidikan dan tertinggal.
© Diadona
Bagi orang tua yang baru akan memasukkan anaknya ke sekolah setaraf PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-Kanak) pun kondisi ini memberikan dilema yang cukup besar. Beberapa sekolah terbukti tetap mengharuskan orang tua untuk membayar biaya sekolah secara penuh. Padahal di kondisi seperti ini, jelas-jelas anak nggak akan mendapatkan fasilitas penuh dari sekolah.
Sejatinya, pendidikan setaraf PAUD dan TK ada untuk membangun kemampuan sosial anak. Fokus dari PAUD dan TK adalah membiarkan anak untuk lebih banyak bermain sambil belajar.
Di masa pandemi seperti ini tentunya anak nggak akan mendapatkan hal itu secara penuh karena kegiatan belajar dilakukan secara online. Banyak yang telah memberikan prediksi bahwa PAUD akan sepi peminat di tahun ajaran baru ini.
Kalau menurut kalian gimana, Moms?
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan